Jakarta: Bakal calon presiden (capres)
Prabowo Subianto dinilai perlu mengambil calon wakil presiden (
cawapres) dari luar
koalisi. Hal ini diyakini bakal diterima partai koalisi pendukung Prabowo demi kepentingan bangsa.
"Karena ada kepentingan bangsa yang lebih besar, yaitu merawat persatuan untuk meneruskan kemajuan yang telah dilakukan oleh Jokowi (Presiden Joko Widodo)," kata pengamat politik Hariqo Wibawa Satria, dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 Agustus 2023.
Koalisi Gerindra bersama tiga partai lainnya, menurut dia, lebih adem daripada koalisi parpol lain. Mereka dinilai lebih meributkan posisi cawapres ketimbang kepentingan bangsa.
Sementara itu, pakar komunikasi politik, Yunarto Wijaya, menilai dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto justru mempersulit Prabowo. Menurut dia, koalisi gendut ini dapat menghambat pemilihan cawapres) yang akan mendampingi Prabowo.
"Pada konteks penentuan nama cawapres itu conflict of interest masing-masing partai bisa terjadi," kata Yunarto.
Dia menjelaskan hambatan itu lantaran PKB masih memegang perjanjian lama dengan Gerindra, yaitu penentu cawapres. Begitu juga dengan Golkar yang masih terikat dengan Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai. Kemudian, PAN yang menyodorkan Erick Thohir sebagai cawapres.
"PKB misalnya masih berpegang pada piagam Sentul, yang menempatkan Cak Imin sebagai penentu. Dan Cak Imin sudah mengatakan 'saya hanya akan mengikuti keputusan Muktamar, bahwa saya akan menjadi cawapres'. Munas dan Rapimnas (juga) memutuskan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi capres atau cawapres," jelas.
Dalam kesempatan lain, Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengungkapkan peluang cawapres Prabowo dari luar parpol koalisi masih memungkinkan.
"Semua tergantung Pak Prabowo dan para Ketum," kata Saras.
Dia menyerahkan keputusan final cawapres ke Prabowo dan parpol koalisi. "Pak Prabowo pun sudah menyampaikan, beliau nggak pernah menutup kemungkinan itu gitu lho," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))