Jakarta: Pengamat telematika dan multimedia
Roy Suryo menyebut aplikasi Sirekap dan situs resmi
KPU dengan IP Address 170.33.13 terhubung ke Alibaba Singapura. Sedangkan laman pemilu2024.kpu.go.id juga terkoneksi dengan Zhejiang Taobao Network Co., Ltd.
Menurut Roy, Alibaba hosting umumnya dipakai perusahaan swasta untuk bisnis
e-commerce. Karena itu, data pemilih di Pemilu 2024 berisiko bocor bahkan tercampur dengan data-data
e-commerce.
"Jadi data-data penting pemilu kita akan campur dengan jutaan data lain dan ini berisiko bocor. Atau kalau ada gangguan server, maka data pemilu jadi terganggu," ujar Roy.
Ia menambahkan, jika data dalam server itu tercampur dengan berbagai data di luar negeri, maka data pemilih itu tidak bisa dikontrol. Bahkan hal terburuk berpotensi disalahgunakan.
"Logikanya kita punya data penting, tapi kita tidak simpan sendiri. Kita simpan di orang lain. Artinya kita tidak akan tahu siapa saja yang akan mengakses itu," lanjutnya.
"Kok berani-beraninya KPU mempertaruhkan data yang sangat krusial dalam kepentingan pemilu ini di luar negeri," pungkas Roy.
Melanggar Undang-undang
Temuan server cloud Sirekap di luar negeri juga diungkap Cyber City setelah mereka melakukan investigasi.
Ketua Cyber City Arif Kurniawan menyampaikan temuan tersebut bertentangan dengan Pasal Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) dan Undang Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP).
"Dalam aturan tersebut ditegaskan pengolahan data publik yang dihasilkan sektor publik yang dihasilkan oleh APBN, dana publik, dan sejenisnya harus berada di dalam negeri," kata Arif, Minggu, 18 Februari 2024.
Arif menuturkan kejanggalan-kejanggalan pada sistem informasi dan teknologi (IT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah terjadi sejak lama dan dibiarkan. Hingga saat ini, KPU dinilai belum memperlihatkan keinginan audit keamanan IT-nya kepada publik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((PRI))