Jakarta: Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan
Anies Baswedan menyoroti lambatnya realisasi bauran energi baru dan terbarukan (EBT). Upaya mencapai target bauran EBT 23 persen pada 2025 seyogianya dilakukan seperti lari maraton.
"Ini akan berat kalau kita berlari pelan lalu berharap sprint di ujung. Kalau maraton, kecepatan ditata rapi sampai di ujung," kata Anies dalam rembuk ide transisi energi berkeadilan di Jakarta, Kamis, 23 November 2023.
Anies mengatakan perkembangan realisasi bauran EBT Indonesia masih terkendala. Sebab, realisasinya baru 12,3 persen dari target 15,3 persen pada 2022.
"Komitmennya tinggi, realisasinya justru jauh dari target kalau ditarik tiga sampai lima tahun ke belakang," ujar dia.
Anies menyebut target
bauran EBT pada 2020 13,4 persen dengan realisasi 11,2 persen. Kemudian target bauran EBT pada 2021 14,5 persen dengan target 12,2 persen.
"Tiga tahun ke belakang hanya naik satu persen per tahun. Rasanya tiga tahun ke depan sulit mengejar 11 persen," jelas dia.
Menurut Anies, upaya mewujudkan
bauran EBT harus melalui kebijakan yang jelas dan terukur. Jangan sampai upaya itu baru digenjot jelang tenggat waktu.
"Jangan menjelang ujung-ujung kita coba menargetkan. Ini problem yang kita hadapi dan PR (pekerjaan rumah) kita," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))