Jakarta: Ketua Majelis Pertimbangan PPP
Romahurmuziy (Rommy) ikut menyoroti meroketnya suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa hari terakhir. Di mana di saat yang sama suara PPP justru merosot.
Rommy menilai peningkatan suara partai yang membrading sebagai partainya anak mudah itu tidak wajar dan tidak masuk akal. Ia pun meminta atensi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dalam unggahannya di akun Instagram miliknya @romahurmuziy, Rommy mengunggah perbandingan peroleh suara PPP dan PSI. Terlihat partai yang dinahkodai putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Kaesang Pangarep ini naik 3 persen, sedangkan PPP turun 3,97 persen dari 65,62 persen suara yang masuk.
“Mohon atensi kepada @kpu_ri dan @bawasluri,” tulis Rommy seperti dikutip Medcom.id, Minggu, 3 Maret 2024.
Dalam caption unggahan tersebut Rommy juga mempertanyakan apakah fenomena peningkatan saura PSI ini ada kaitannya dengan yang disebutnya sebagai operasi anak.
“Operasi apa ini? Meminjam bahasa pak @jusufkalla, apakah ini operasi "sayang anak" lagi?" tulis Rommy.

(Postingan Romahurmuziy di Instagram sumber: tangkapan layar Instagram @romahurmuziy)
Dalam unggahan terbarunya, Rommy mengunggah hasil cuplikan dari media sosial
data monitoring suara PSI yang dianggapnya tidak wajar karena hanya dari 110 TPS.
“Ini ledakan tak wajar suara @psi_id yang monitoringnya saya cuplik salah satunya dari yang beredar di media sosial. 19 ribu suara dari 110 TPS, berarti rata-rata 173 suara per TPS. Dengan suara per TPS hanya 300 suara, dan partisipasi pemilih rata-rata 75%, suara sah setiap TPS ini hanya 225 suara. Artinya, PSI menang 77% di 110 TPS itu. TIDAK MASUK AKAL! Saya dan @dpp.ppp mohon atensi dan tindak lanjut seksama dari @kpu_ri dan @bawasluri untuk tidak menutup mata dari penyimpangan ini!,” tulisnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((RUL))