Anies Janjikan Buka dan Permudah Akses KPR Pekerja Informal
Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan dalam kegiatan Desak Anies. Foto: Tangkapan layar
Jakarta: Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan akan mempermudah akses kredit pemilikan rumah (KPR) bagi pekerja informal. Langkah ini merupakan wujud nyata penerapan kesetaraan kesempatan buat seluruh warga Indonesia.
"Kita buat yang sama untuk (KPR) rumah sehingga warga Indonesia akan memiliki rumah sesuai dengan yang mereka inginkan," kata Anies dalam Video Desak Anies "KPR untuk Pekerja Non-Formal" yang diunggah di Kanal Youtubenya dan dikutip, Jumat 29 Desember 2023.
Baca juga: 40 Kota yang akan Di-upgrade Anies-Muhaimin Setara Jakarta, Ada Kotamu?
Menurut Anies, pekerja informal lebih banyak ketimbang formal. Namun pekerja informal tidak mendapatkan kemudahan ketika ingin mengajukan KPR.
"Budayawan, seniman mereka engak punya kontrak. Itu Kapan mereka bisa punya rumah, kalau harus segalanya serba formal," ungkap Anies.
Ia menyoroti kebijakan selama ini yang tidak mempertimbangkan pertanyaan mendasar, yakni kesetaraan kesempatan. Anies ingin mengubah kebijakan dengan memasukkan prinsip tersebut.
"Technicality-nya (teknis kebijakannya nanti) ada. Tapi begitu negara mengambil sikap, berikan itu (perintah), di bawah (jajaran) itu akan mencari caranya. Yang selama ini tidak ada, perintah itu, sehingga business as usual," ujar Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((DHI))
"Kita buat yang sama untuk (KPR) rumah sehingga warga Indonesia akan memiliki rumah sesuai dengan yang mereka inginkan," kata Anies dalam Video Desak Anies "KPR untuk Pekerja Non-Formal" yang diunggah di Kanal Youtubenya dan dikutip, Jumat 29 Desember 2023.
Baca juga: 40 Kota yang akan Di-upgrade Anies-Muhaimin Setara Jakarta, Ada Kotamu?
Menurut Anies, pekerja informal lebih banyak ketimbang formal. Namun pekerja informal tidak mendapatkan kemudahan ketika ingin mengajukan KPR.
"Budayawan, seniman mereka engak punya kontrak. Itu Kapan mereka bisa punya rumah, kalau harus segalanya serba formal," ungkap Anies.
Ia menyoroti kebijakan selama ini yang tidak mempertimbangkan pertanyaan mendasar, yakni kesetaraan kesempatan. Anies ingin mengubah kebijakan dengan memasukkan prinsip tersebut.
"Technicality-nya (teknis kebijakannya nanti) ada. Tapi begitu negara mengambil sikap, berikan itu (perintah), di bawah (jajaran) itu akan mencari caranya. Yang selama ini tidak ada, perintah itu, sehingga business as usual," ujar Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((DHI))
BERITA TERKAIT
