Jakarta: Setara Institute meminta penyelenggara
pemilihan umum (pemilu) bekerja dengan profesional dan akuntabel. Jangan sampai pesta demokrasi dinodai dengan praktik kotor.
"Kami mendorong penyelenggara pemilu menjadi aktor utama yang menjaga integritas pemilu sehingga tercipta keadilan elektoral," kata Ketua Dewan Nasional Setara Institute Hendardi dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 November 2023.
Hendardi mengatakan pihaknya juga menentang segala bentuk intervensi, intimidasi, dan netralitas artifisial yang ditunjukkan beberapa pihak. Netralitas buatan dikritik lantaran hal mempertontonkan ketidaksesuaian antara ucapan dengan tindakan.
"Di satu sisi menyerukan netralitas dan menyatakan tidak ada intervensi, tapi di sisi lain tetap membiarkan orkestrasi kandidasi dan mobilisasi sumber daya," jelas dia.
Bentuk netralitas semu lainnya, yakni tidak serius memastikan keadilan pemilu. Padahal, itu sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab pemerintah serta penyelenggara
pemilu.
Selain itu, Hendardi menolak normalisasi pelanggaran konstitusi. Publik diajak tetap peka dan menjadikan kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 sebagai variabel dalam menentukan pilihan.
"Cara ini sekaligus sebagai bagian pengawasan publik agar
pemilu dijalankan secara berintegritas dan adil," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))