Jakarta: Co-Captain Tim Pemenangan Nasional
Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Jumhur Hidayat mengatakan bahwa hal pribadi yang bercampur-aduk dengan kebijakan publik harus dipersoalkan dalam
debat Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut dia, campur aduk antara urusan pribadi dan kebijakan publik adalah bentuk korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Karena itu dia menilai bahwa hal yang berpotensi merupakan bentuk KKN, bukan merupakan hal yang pribadi.
"Itu harus dipersoalkan (KKN), walaupun itu pribadi ya. Tapi kalau (hujatan) kamu 'jelek', kamu 'gendut, ya enggak boleh lah, itu tidak begitu ya," kata Jumhur di Jakarta, Sabtu, 13 Januari 2024.
Selain itu, menurut dia permasalahan KKN merupakan substansi yang harus diungkapkan karena perilaku tersebut adalah musuh bersama. Dia mengatakan pemberantasan KKN juga merupakan amanat dari undang-undang dan ketetapan MPR.
"Misalnya kita mempermasalahkan sebuah kebijakan yang kok banyak orang-orang partai kamu, kok banyak orang-orang saudaramu," ujarnya.
Karena itu dia meyakini pasangan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar memiliki standar etika yang tinggi.
"Masyarakat kita sudah pintar. Saya tadi melihat ada video, dari debat banyak orang beralih (dukungan) ke Anies, setelah debat (pilpres)," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))