JK Sebut 3 Hal Ini Bikin Pemilu dan Demokrasi Indonesia Semakin Rumit
Wakil Presiden ke-10 dan 12 Indonesia Jusuf Kalla. Foto: MI/Panca Syurkani.
Jakarta: Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), menyebut ada tiga hal yang memiliki pengaruh besar dalam proses politik dan demokrasi Indonesia saat ini. Ketiganya, politik uang, politik penjara dan politik beradab.
Bagi JK, politik uang adalah yang utama. Kemudian, politik penjara. Sebab jika salah-salah dan bisa dibuktikan bisa masuk penjara.
"Oleh karena itu dibutuhkan poltik beradab," kata JK dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 September 2023.
Mantan Ketua Umum Golkar itu menambahkan, tiga hal itu juga yang membuat keadaan makin rumit pada kontestasi menuju Pemilu 2024. Bahkan, lebih rumit dibanding saat dirinya tiga kali menjadi peserta pemilu.
"Saya tiga kali ikut pemilu. Dua kali menang, satu kali kalah, tidak ada serumit ini," ungkap JK lagi.
Ia mengatakan koalisi partai politik yang sudah terbentuk nyatanya belum bisa bersatu sepenuhnya. "Semua karena tiga hal itu tadi," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
Bagi JK, politik uang adalah yang utama. Kemudian, politik penjara. Sebab jika salah-salah dan bisa dibuktikan bisa masuk penjara.
"Oleh karena itu dibutuhkan poltik beradab," kata JK dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 September 2023.
| Baca juga: Surya Paloh: Kenapa Memaksakan Koalisi Perubahan Bubar Kalau Bisa Bertahan? |
Mantan Ketua Umum Golkar itu menambahkan, tiga hal itu juga yang membuat keadaan makin rumit pada kontestasi menuju Pemilu 2024. Bahkan, lebih rumit dibanding saat dirinya tiga kali menjadi peserta pemilu.
"Saya tiga kali ikut pemilu. Dua kali menang, satu kali kalah, tidak ada serumit ini," ungkap JK lagi.
Ia mengatakan koalisi partai politik yang sudah terbentuk nyatanya belum bisa bersatu sepenuhnya. "Semua karena tiga hal itu tadi," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
BERITA TERKAIT
