Jakarta: Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan isu dirinya mengudeta Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merupakan isu musiman setiap lima tahun sekali. Isu ini menancap di banyak benak publik bertahun-tahun.
"(Tuduhan) saya berkhianat, itu sama sekali tidak beralasan. Bahkan ada yang bilang saya kudeta (Gus Dur). Yang benar adalah bahwa saya dikudeta," kata Cak Imin dalam Tayangan Wawancara Khusus
Mata Najwa yang dikutip Rabu, 6 September 2023.
Menurut Cak Imin, ia dikudeta saat menjabat sebagai Ketua Umum PKB. Ia terpilih dalam Muktamar PKB pada 2005 di Semarang.
Dalam muktamar itu juga menetapkan Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syura. Namun Cak Imin tiba-tiba diminta Gus Dur untuk berhenti di tengah jalan atau sebelum muktamar selanjutnya.
Baca juga:
NasDem dan PKB Susun Tim Pemenangan Anies-Cak Imin
"Saya dengan ikhlas berhenti dari ketua umum saya nonaktif hampir satu tahun. Saya menyatakan terima atas pemberhentian Gus Dur," ujarnya.
Menurut Cak Imin, ia digantikan Ali Masykur Musa sebagai Ketua Umum PKB. Kemudian posisi Sekjen PKB hasil Muktamar Semarang berubah dari Lukman Edy menjadi Yenny Wahid, yang merupakan putri Gus Dur.
"Dalam proses kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny, inilah hasil kudeta terhadap saya," tegas Cak Imin.
Jika diperhatikan dari versi Cak Imin, ia merupakan Ketua Umum PKB yang sah hasil Muktamar Semarang pada 2005. Kemudian pada 2008 terjadi gonjang-ganjing yang membuatnya sempat diberhentikan sebagai ketua umum oleh Gus Dur.
"Semua orang yang dipecat Gus Dur melawan. Satu-satunya tidak melawan, hanya saya," klaim Cak Imin.
Cak Imin merupakan bakal cawapres pada Pilpres 2024. Ia akan mendampingi Anies Baswedan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))