Jakarta: Elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di survei dinilai masih dinamis. Masih ada cukup waktu dan kesempatan bagi setiap pasangan calon (paslon) peserta
Pilpres 2024 untuk menggenjot keterpilihannya.
"Masih fluktuatif dan masyarakat masih akan disuguhkan pada situasi-situasi saat mereka (capres-cawapres) debat," kata pengamat komunikasi politik Hendri Satrio di Amaris Hotel, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2023.
Hendri mengatakan momentum politik sangat menentukan naik-turunnya elektabilitas setiap pasangan. Mereka harus memutar otak dalam merebut hati masyarakat.
"Kemarin Jokowi (
Presiden Joko Widodo) menang dua kali karena momentum dia ada kebaruan," papar dia.
Hendri menjelaskan presiden-presiden sebelumnya berasal dari kalangan elite. Tetiba Jokowi muncul dan mempersepsikan dirinya sosok yang sederhana.
"Kali ini berubah. Rakyat mau memilih elite seperti Prabowo, yang cerdas seperti Anies, atau merakyat seperti Ganjar, ya silakan saja," ujar dia.
Yang jelas, kata Hendri, masyarakat Indonesia sudah semakin cerdas dan kritis. Salah satu buktinya, yakni kesadaran bahwa calon wakil presiden nomor urut 2
Gibran Rakabuming Raka masuk kontestasi secara problematik.
"Anak presiden dimasukkan melalui proses yang menurut MKMK (Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi) pelanggaran etika berat. Masyarakat paham dan ini penting," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))