Jakarta: Tindakan setop paksa atau take down Iklan Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan di videotron menjadi perbincangan warganet. Bahkan perbincangan ini dinilai semakin viral.

Hal ini disampaikan pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi. Ia menganalisis perbincangan ini sebelum iklan Anies di videotron disetop dan sesudah disetop paksa.

"Sebelum di-takedown, terjadi hype tetapi masih wajar. Namun pukul 9 malam (Senin 15 Januari 2024) setelah ada info videotron di-takedown, terjadi spike percakapan hingga tengah malam," kata Ismail melalui akun X @ismailfahmi, Selasa 16 Januari 2024.

Baca juga: Iklan Videotron Anies yang Mendadak Diturunkan Padahal Dijadwalkan Tayang Seminggu

Percakapan ini masih trending hingga Selasa pagi dan siang. Ismail memprediksi percakapan ini semakin viral dan memicu streisand effect.

"Pagi-pagi ini trend lebih tinggi lagi, dan diprediksi makin tinggi percakapannya. Hal ini bisa memicu Streisand Effect," ungkap Ismail.

Ismail menjelaskan streisand effect adalah konsekuensi yang tidak disengaja dari upaya menyembunyikan, menghapus, atau menyensor informasi, namun upaya tersebut malah menjadi bumerang dengan meningkatkan kesadaran akan informasi tersebut. Artinya, langkah take down menjadi bumerang bagi inisiatornya.

"Mereka yang awalnya tidak tahu ada videotron itu, akhirnya malah makin banyak yang tahu, berusaha mencari tahu, dan melakukan aksi mencari solusi," ungkap Ismail.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((DHI))