Solo: Surat suara dari 12 tempat pemungutan suara (TPS) di Solo terpaksa dihitung ulang. Penghitungan ulang dilakukan karena terjadi perbedaan angka antara petugas dengan beberapa saksi. Untuk membuktikan, kotak suara yang sudah disegel dibuka kembali dan dihitung ulang.

Komisioner Divisi Teknis Bidang Penyelenggaraan KPU Surakarta, Suryo Baruno, memastikan perbedaan angka terjadi karena kesalahan teknis. "Petugas di TPS membuat salinan dengan menulis manual, makanya bisa terjadi human error," katanya, Selasa, 23 April 2019.

Menurutnya, di beberapa tempat telah melakukan proses penyalinan dengan menggunakan alat fotokopi. Dengan demikian, petugas tidak perlu menulis ulang dan tidak terjadi salah tulis.

Suryo mengatakan kasus tersebut biasa terjadi untuk penghitungan suara Pileg. Sedangkan untuk Pilpres, menurutnya belum ditemukan kesalahan.

Beberapa kesalahan yang kerap terjadi ialah ketika pemilih mencoblos gambar parpol plus nama caleg. "Harusnya dihitung satu, tapi petugas menghitung dua, makanya tidak cocok dengan jumlah DPT," ujarnya.

Selain melakukan rekapitulasi penghitungan suara, KPU juga memasukkan hasil pemilu di tiap TPS ke Data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). Petugas mengunggah scan form C1 dan hasil penghitungan suara.

"Data ini hanya untuk gambaran saja. Nanti yang digunakan tetap hasil rekapitulasi suara," tutupnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((ALB))