Jakarta: Analis politik dari Exposit Strategic Arif Susanto mengungkapkan tiga pekerjaan rumah (PR) selama 73 hari sisa
masa kampanye. Salah satunya ialah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden harus menunjukkan keunikan masing-masing.
"Pertama, bagaimana supaya ada perbedaan signifikan di antara tiga paslon. Tidak hanya (beda) nomor urut dan namanya, tapi perbedaan yang serius," kata Arif di kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 30 November 2023
Arif mengatakan perbedaan itu penting agar masyarakat punya indikator. Sehingga publik bisa membandingkan keunggulan dan kelemahan masing-masing paslon.
Menurut Arif, hal itu terkait dengan PR kedua yaitu mendewasakan budaya politik, sosial, dan ekonomi Indonesia. Dia tidak ingin pembangunan Indonesia mandek karena calon pemimpin yang tersedia tidak memiliki keunikan.
"Saya khawatir lima tahun dari hari ini kita masih belum beranjak ke mana-mana. Ini bahaya," papar dia.
Arif menyebut PR ketiga, yakni memberi edukasi politik yang baik kepada generasi Z dan milenial. Sebab, jumlah mereka pada
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lebih banyak dibanding angkatan yang lebih senior.
"Jadi generasi Z tidak hanya sebagai generasi zombie atau zombie-zombie politik, tapi game changer," ujar dia.
Arif optimistis pemahaman yang baik soal politik akan membuat anak muda menentukan pilihan dengan rasional. Apalagi,
generasi Z kerap dikaitkan dengan karakternya yang lebih terbuka.
"Saya mau bukti ini kelompok yang punya kepedulian terhadap masa depan demokrasi Indonesia," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))