Jakarta: Pemilu di Indonesia dinilai memiliki tantangan yang tak mudah dan bisa dikatakan sebagai
pemilu terbesar dan terumit di dunia.
Staf Khusus Wakil Presiden RI, Gatot Prio Utomo, mengatakan indikasi Pemilu Indonesia sebagai yang terbesar dan terumit bisa dilihat dari beberapa dimensi, baik waktu, jumlah pemilih, dan sebaran
pemilih yang luas.
"Dalam satu waktu secara serentak memilih Presiden/Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Daerah, anggota DPRD baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota," kata Gatot dalam keterangan pers, Kamis, 18 Januari 2023.
Gatot menjelaskan pemilu ini diikuti dengan jumlah pemilih yang sangat besar. Serta sebaran pemilih di area negara kepulauan yang sangat luas dengan demografi yang sangat beragam, baik dari sisi suku, budaya, tingkat pendidikan, dan juga kondisi ekonomi.
"Kompleksitas situasi ini jika tidak dipahami dan ditangani secara bijak, maka berpotensi memunculkan risiko pada kohesivitas kebangsaan kita," jelas Gatot.
Oleh karena itu, menurut Gatot kualitas Pemilu 2024 harus ditingkatkan sehingga triliunan anggaran pemilu mampu menghasilkan kepemimpinan yang bermartabat, berlegitimasi kuat, dan inklusif di semua tingkatan.
"Supaya menghasilkan kepemimpinan bermartabat, maka Pemilunya harus bermartabat. Dan agar Pemilu bermartabat, maka prinsip-prinsip fairness harus menjadi pegangan dari seluruh pemangku kepentingan," ungkapnya.
Gatot berpendapat salah satu hal yang dapat mencederai prinsip fairness tersebut adalah konflik kepentingan (conflict of interest). Menurut dia saat ini banyak komponen bangsa yang terlibat dalam tim-tim pemenangan, termasuk para pejabat negara yang menjadi tim sukses paslon.
Meski demikian ia percaya penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Bawaslu akan menjadi pihak yang netral, menjunjung tinggi etika, dan mampu melahirkan Pemilu yang bermartabat.
"Hanya dengan etika, profesionalisme, dan netralitas, maka KPU dan Bawaslu akan menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah Pemilu 2024 yang terbesar dan terumit di dunia ini," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))