Jakarta: Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding menilai Prabowo Subianto kurang kekinian. Ini bisa dibaca dari pemahaman calon presiden nomor urut 02 itu tentang
unicorn.
"Fenomena saja atau bukti saja bahwa umur dan usia Pak Prabowo sudah berjarak jauh dengan anak-anak milenial," kata Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 18 Februari 2019.
Menurut Karding, hal ini bisa menjadi catatan bagi calon pemilih. Ia meyakini sulit menagih gagasan Prabowo soal masa depan Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0, bila istilah-istilah kekinian semacam
unicorn sama sekali tidak dipahami.
"Kalau istilah saja enggak paham, bagaimana visinya, bagaimana kebijakannya," ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Baca juga:
Sri Mulyani Kaji Pajak Unicorn
Di sisi lain, kata Karding, gagasan Jokowi soal
unicorn Indonesia amat jelas. Jokowi punya keinginan Indonesia memiliki seribu start up agar bisa menciptakan
unicorn baru. Deregulasi juga disiapkan guna mewujudkan target itu.
"Siapa yang mempermudah pembuatan start up, siapa yang menyiapkan infrastruktur digital, itu hanya satu, namanya Pak Jokowi," ucap Karding.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf Usman Kansong membantah jagoannya sengaja menjebak Prabowo dengan pertanyaan soal
unicorn. Sebab, masalah
unicorn keluar di tengah perdebatan soal infrastruktur. Jokowi juga memaparkan bagaimana kebijakannya terkait pembangunan infrastruktur digital.
Baca juga:
Prabowo Dinilai Gagal Paham soal Unicorn
Misalnya, soal palapa ring, broadband, lalu pembangunan jaringan internet di Indonesia Bara yang sudah mencapai 100 persen. Jokowi juga menjelaskan infrastruktur internet di Indonesia bagian tengah sudah 100 persen, sementara di Indonesia bagian timur, masih 90 persen.
"Nah
unicorn dalam konteks tadi infrastruktur internet kita, Jadi pertanyaan itu sama sekali tidak menjebak karena masih kontekstual dengan tema terkait dengan infrastruktur digital," kata Usman.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))