Makassar: Potongan video yang diduga kampanye hitam tersebar di media sosial di Makassar. Dalam video tersebut seorang mak-mak menjelek-jelekkan pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin.
Video berdurasi 45 detik tersebut memperlihatkan seorang mak yang sedang bertamu di salah satu rumah warga dan direkam oleh tuan rumah. Dalam video tersebut mak itu menjelaskan tentang kerugian dan akibat jika memilih Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019 nanti.
Mak itu mengatakan, jika pasangan calon presiden nomor urut 01 terpilih, pelajaran agama di sekolah akan hilang. Karena itu merupakan program mereka saat terpilih nantinya.
"Apakah kita mau pelajaran agama di sekolah dihapuskan Jokowi bersama menteri-meterinya. itu kan salah satu program mereka,” kata wanita dalam video yang tidak diketahui identitasnya.
Dalam video yang beredar di sejumlah media sosial seperti Whatsapp, mak-mak yang menjelek-jelekkan Jokowi - Ma'ruf tersebut menggunakan atribut dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wanita tersebut juga mengatakan dalam program pasangan nomor urut 01 jika terpilih nantinya akan mengubah pesantren-pesantren yang ada menjadi sekolah umum.
Meski masih terus ingin bicara, namun pembicaraan emak-emak tersebut dipotong seorang lelaki, dengan alasan ingin keluar. "Saya mi dulu, karena buru-burukan," katanya.
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulsel Surya Darma, membantah wanita yang ada dalam video tersebut adalah kader PKS. Menurutnya, atribut yang digunakan bisa saja hanya dicatut.
Karena, selama ini, kata Surya Darma, kader PKS yang mengkampanyekan pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno sesuai dengan aturan yang ada. Dan menjauhi kampanye hitam.
"Lebih baik ini dilacak (asal videonya) di mana dan dapat pertama kali video tersebut. Karena, PKS normatif saja, tidak boleh produksi hoaks dan fitnah, meski suhu politik sudah sangat panas,” katanya.
Ketua Bawaslu Makassar Nursari, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait video dugaan kampanye hitam tersebut. Namun, sudah menerima dan melihat dan sementara diselidiki.
Dia juga akan berkordinasi dengan Bawaslu Sulsel untuk mencari tahun lokasi gambar tersebut untuk mencari tahu lokasi. Karena hal itu akan menjadi dasar untuk mengusut lebih lanjut dugaan pelanggaran Pemilu.
"Kita sudah sebar petugas pengawas di kecamatan dan kelurahan untuk mengidentifikasi lokasinya,” katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ALB))