Jakarta: Ketua Umum (Ketum)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar akhirnya dinobatkan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan. Proses kedua tokoh itu akhirnya bersanding sebagai pasangan calon (paslon) bukan secarara
simsalabim seperti yang terjadi selama sepekan terkahir.
Sinyal berduet dengan
Anies sudah diterima
Muhaimin sejak 2021. Kala itu, pria yang sudah memimpin PKB sejak 2005 tersebut disarankan berpasangan dengan eks Gubernur DKI Jakarta di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Saran itu disampaikan Kiai As'ad Samsul, putra pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Raden As'ad Syamsul Arifin.
"Muhaimin menurut saya (Kiai As'ad), kamu harus berpasangan dengan Anies," kata Muhaimin mengulangi pernyataan Kiai As'ad.
Namun, saran tersebut tak diterima atau ditolak Muhaimin. Dia hanya bergumam dalam hati. "Loh, loh,
gak bahaya
ta," sebut dia.
Saran tersebut tak ditindaklanjuti. Bahkan, Muhaimin dan PKB justru menjalin kerja sama dengan
Partai Gerindra dan
Prabowo Subianto pada 13 Agustus 2023. Di sisi lain,
Partai NasDem mendeklarasikan Anies sebagai capres pada Oktober 2023.
Meski sudah bekerja sama dengan Gerindra dan Prabowo, Muhaimin diam-diam melirik Anies. Apalagi, status Muhaimin di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) masih belum jelas sebagai
cawapres Prabowo.
Mendapat Tawaran Emas Tapi Muhaimin Deg-degan
Setelah tertunda hampir dua tahun, saran yang disampaikan Kiai As'ad menemukan jalannya. Muhaimin bertemu Ketua Umum NasDem
Surya Paloh pada 28 Agustus 2023.
Tak banyak basa-basi, Surya Paloh langsung menodong Muhaimin. Dia diminta menjadi cawapres Anies.
Meski mendapat tawaran emas, Muhaimin justru deg-degan karena harus meminta restu para ulama dan kiai terkait tawaran tersebut. Di sisi lain, Surya Paloh meminta jawaban saat itu juga.
"Kalau kamu (Muhaimin)
gak mau salaman, berarti kita tidak akan ketemu lagi," ucap Muhaimin menyampaikan pernyataan Surya Paloh.
Di tengah kegundahan, Muhimin menerima tawaran Surya Paloh. Orang nomor satu di NasDem itu meyakinkan dirinya kalau duet Anies-Muhaimin bakal memenangkan
Pilpres 2024 dan bisa membuat Indonesia lebih baik.
"Kalau sudah begitu (keyakinan Surya Paloh), ya salaman (setuju)," ujar dia.
Usai pertemuan tersebut, Muhaimin menginstruksikan seluruh jajaran DPP PKB bergerak. Mereka diminta menemui para kiai dan ulama menyampaikan tawaran tersebut sekaligus meminta pandangan.
Tugas tersebut diselesaikan dalam beberapa hari. Mayoritas merestui dan mendukung keputusan Muhaimin menjadi cawapres Anies.
Modal itu kemudian dibawa Muhaimin ke rapat pleno PKB yang dilakukan beberapa kali. Puncaknya, PKB bersama
stakeholder mendukung penuh rencana pengusungan Anies-Muhaimin dalam rapat pleno di Surabaya.
"Lengkap dengan
stakeholders, bulat lengkap memerintahkan kepada saya untuk menerima berpasangan dengan sahabat lama saya dengan Anies Baswedan. Jadi salaman saya dengan Bang Surya itu lancar dan mendapatkan restu dari seluruh keluarga besar PKB," ujar dia.
Tak ingin berlama-lama, NasDem dan PKB pun segera mendeklarasikan paslon Anies-Muhaimin. Delarasi dilakukan di Hotel Yamato (Hotel Majapahit) di Surabaya, Sabtu, 3 September 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))