Jakarta: Calon Presiden Nomor Urut 1
Anies Baswedan menyoroti program Food Estate. Anies menyingggung program ini tidak efektif.
Hal ini menjawab pertanyaan dari peserta Kegiatan Desak Anies di Gorontalo beberapa waktu lalu. Anies diminta tanggapan terkait program Food Estate senilai Rp54 miliar untuk penanaman Jagung di Kalimantan Tengah.
"Bayangkan bila dana seperti itu justru untuk menyiapkan pupuk bagi para petani," kata Anies dalam Desak Anies Gorontalo yang diuggah ke YouTube Anies Baswedan, Selasa 16 Januari 2024.
Anies menegaskan pupuk menjadi permasalahan yang sangat umum terjadi pada petani. Mereka membutuhkan petani subsidi.
Baca juga:
JK Dampingi Anies Berkampanye di Tanah Kelahirannya
Karena itu, dana besar seharusnya diberikan untuk pengadaan pupuk subsidi. Dana itu tidak perlu digelontorkan untuk program Food Estate yang memiliki dampak negatif terutama lingkungan.
"Daripada diberikan kepada Food Estate yang pada prakteknya dikelola korporasi, yang ujungnya, lingkar-lingkar itu terus yang pada dapat proyeknya. Ini yang akan kami ubah," ujar Anies.
Anies menegaskan pihaknya mendorong contract farming ketimbang Food Estate. Dalam kontrak ini, pemerintah akan membeli hasil panen para petani.
"Ini sudah kami kerjakan di Jakarta. Kami membuat sebuah kerja sama dengan kelompok tani agar produk pertanian mereka, kami beli,
lalu ada kontraknya selama lima tahun dan disepakati harganya. Ada plafon bawah dan plafon atas dan bagi kami ada kepastian juga untuk mendapatkan harga yang aman," terang Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))