Jakarta: Guru besar ilmu politik Universitas Airlangga Kacung Marijan menilai
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dinilai bakal mendongkrak suara calon presiden
Anies Baswedan di Jawa Timur.
Sudah bukan rahasia lagi, PKB memiliki basis yang besar di Jawa Timur. Selain Jawa Timur, pemilih PKB di Jawa Tengah juga dinilai cukup besar. Dengan profil tersebut, maka Cak Imin cocok disandingkan dengan Anies yang punya basis pemilih kuat di Sumatera.
"Saya lihat (Anies) paling kurang di Jawa Timur dan Jawa Tengah, kalau Sumatera kan oke. Memang itu salah satu tantangan bagi Pak Anies adalah menutup dengan figur yang kuat di Jawa Timur dan juga Jawa Tengah," terangnya.
Kacung menambahkan, pemilih terbanyak di Indonesia terkonsentrasi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) yang dirilis KPU, pemilih di tiga provinsi itu masing-masing berjumlah 35.714.901 jiwa, 31.402.838 jiwa, dan 28.289.413 jiwa.
"Memang harus memenangkan Jawa, selain tentu saja non-Jawa. Karena semakin banyak dukungan semakin bagus. Dengan menguasai Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, maka jadi separuh kan langkahnya," jelasnya.
Sumbangan suara kaum Nahdliyin
Hal senada juga disampaikan oleh pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Kuskridho Ambardi. Menurutnya, selama ini Jawa Timur dikenal sebagai basis Nahdliyin. Adapun PKB bertumpu pada warga Nahdliyin sebagai kelompok utama pendukungnya.
"Dengan begitu sumbangan suara yang diharapkan pasangan capres-cawapres bisa mengalir melalui PKB dengan memasukkan PKB dalam partai koalisi Pemilu Presiden 2024," terang Kuskridho.
Ia berpendapat, menghitung proporsi dukungan elektoral PKB di Jawa Timur merupakan hal yang masuk akal bagi capres maupun koalisi partai politik. Sebab, menjadikan Cak Imin sebagai cawapres diharapkan dapat menyumbang sebagian suara PKB kepada Anies-Cak Imin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((PRI))