Jakarta: Sejumlah kampus atau universitas melancarkan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penyelenggaraan Pemilu 2024. Gelombang kritik dinilai pertanda ada aspirasi yang terhambat atau mampat.
Calon Presiden Nomor Urut 1
Anies Baswedan mengatakan kampus sebenarnya fokus pada urusan pendidikan dan penelitian. Namun mereka bersuara ketika aspirasi publik tidak berjalan dengan baik.
"Jadi ketika kampus-kampus menyuarakan pendapat, itu artinya ada aspirasi yang kuat, yang mampet yang tidak diutarakan di dalam channel-channel (politik seperti di DPR dan partai politik)," kata Anies dalam Desak Anies di Semarang, Jawa Tengah, Senin 5 Februari 2024.
Baca juga:
Curhat Nelayan Parepare ke Anies: Kami Tidak Butuh Makan dan Susu Gratis
Anies menjelaskan kampus merupakan tempat berukumpulnya para kaum intelektual dan cendekiawan. Mereka membaca situasi dan mengerti apa yang terjadi.
"Tapi juga mereka tahu bahwa ini bukan wilayah yang mereka perlu terlibat secara langsung ketika proses politik berjalan. Kampus tidak berpolitik secara partisan. Kampus berpolitik secara kenegaraan,"
tegas Anies.
Setidaknya 29 kampus di seluruh Indonesia menyuarakan keresahan terkait kemunduran demokrasi di Indonesia. Mereka berharap pemilu 2024 bisa digelar secara jujur dan adil.
Di antaranya UGM, UII, Unhas, UI dan Unpad. Kemudian UPI, UIN Sunan Kalijaga, UIN Syarif Hidayatullah dan Universitas Lambung Mangkurat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))