Jakarta: Sejumlah faktor dinilai mempengaruhi terwujudnya duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Faktor itu di luar kemauan individu Anies dan Ahok.
"Ada faktor pendukung karena pertemuan sayap kanan dan kiri. Waktu (Pilgub DKI Jakarta 2017) lalu perangnya gila-gilaan," kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie kepada Medcom.id, Jumat, 10 Mei 2024.
Jerry mengatakan
Anies dan Ahok harus meyakinkan masing-masing pendukungnya. Mayoritas pendukung mereka harus menemukan jawaban ihwal alasan mereka bersanding.
"Pendukung tidak usah sampai 100 persen. Mungkin 75 hingga 80 persen dari kedua belah pihak tidak masalah, sudah cukup membuat duet terjadi," ujar dia.
Jerry menyebut faktor berikutnya ialah partai politik. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diyakini bakal kembali mengusung Anies. Namun dia mafhum PDI Perjuangan juga membuka pintu bagi Anies.
"Apakah PDIP mau bersama dengan PKS di Jakarta? Rasanya kedua partai ini berseberangan jauh," papar dia.
Jerry menyebut hambatan itu mesti dicairkan oleh elite PKS dan PDIP. Kontestasi bakal menarik bila kedua partai menemukan kata sepakat.
"Dari pemerintahan ke pemerintahan mereka tidak pernah bergabung karena berseberangan," jelas dia.
Wacana duet Anies dan Ahok mengemuka di
Pilgub Jakarta 2024. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jakarta menerima pendaftaran Anies.
"Kalau memang Bung Anies berniat maju lewat PDIP, sekarang saatnya pendaftaran di DPD. Sistemnya terbuka, silakan mendaftar. Ini masih tahap awal, nanti diputuskan oleh DPP," kata Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah DPD PDIP Jakarta, Gilbert Simanjuntak ketika dihubungi, Rabu, 8 Mei 2024.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))