Jakarta: Presiden Joko Widodo mengingkatkan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membantu Indonesia menjadi negara lebih maju. Apalagi PSI diisi oleh anak-anak muda yang mencerminkan inovasi dan kreativitas.
Peneliti Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai pernyataan Jokowi bisa terjadi jika PSI konsisten dalam bersikap dan bertindak.
"Apa yang mereka tunjukkan dalam satu tahun terakhir merupakan sikap yang positif. Mereka memperlihatkan wajah politisi masa depan, seperti yang diharapkan," kata Ray, Senin, 12 November 2018.
Menurutnya, modal humanis, terbuka, pluralis, dan bersih serta model rekrutmen politik khususnya caleg yang dilakukan PSI layak dipertahankan. "Sikap ini jika terus mereka pertahankan, mereka punya potensi akan besar di masa yang akan datang," tambah Ray.
Ray mengungkapkan, PSI perlu waktu untuk menjadi partai besar. Karena cobaan menjadi partai bersih tidak mudah. Sebab kartel dan nepotisme masih kuat di masyarakat.
"Maka yang bisa dilakukan PSI bertahan sambil membongkar situasi itu. Butuh waktu dan kesabaran," tutupnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut banyak industri kreatif berbasis teknologi yang berkembang di Indonesia dipelopori oleh anak muda.
"Kita memiliki industri kreatif. Empat dari tujuh
unicorn startup terbesar di Asia Tenggara ada di Indonesia, Traveloka, GoJek, Bukalapak, Tokopedia. Ini semua lompatan dan loncatan anak muda. Kenapa tidak PSI melakukan seperti itu?" ucap Jokowi dalam HUTke-4 PSI di ICE BSD, Tangerang, Minggu 11 November 2018.
Baca: PSI: Politik Genderuwo Itu Kuno
Jokowi mengungkapkan di dunia politik dapat berlaku hal yang sama, dengan anak-anak muda turut membangun demokrasi Indonesia. Tetapi, hal itu dilakukan dengan dengan cara yang lebih kreatif dan akuntabilitas.
"PSI saya lihat sedang berjuang keras menjadi
unicorn dalam dunia kepartaian Indonesia, di dunia Tanah Air kita. Modalnya adalah semangat dan kerja keras," kata Jokowi.
Jokowi berharap para kader PSI dapat membangun bangsa yang penuh dengan optimisme dan yakin dengan harapan baru, dan tidak menghadirkan ketakutan bagi rakyatnya sendiri.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Wb7JjOrN" allowfullscreen></iframe>
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((FZN))