Jakarta: Calon presiden (capres) nomor urut 1
Anies Baswedan menekankan negara tidak bisa berbisnis dengan rakyat. Negara harus memberikan kesetaraan di semua wilayah apapun kondisi rakyat.
"Tidak ada untung dan rugi bagi negara, enggak ada, enggak bisa negara rugi kalau kita pikir penduduknya cuma sedikit, negara kok berbisnis dengan rakyat, tidak, negara itu berbicara tentang kesetaraan, kesempatan," kata Anies dalam acara Sarasehan DPD RI Bersama Capres 2024: Menatap Kemajuan Daerah dan Sistem Ketatanegaraan RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 2 Februari 2024.
Hal itu disampaikan Anies saat ditanya untuk mengatasi persoalan kesenjangan di wilayah kepulauan. Anies menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menangani kondisi di Kepulauan Seribu meski pengeluaran anggarannya tak sedikit.
"Kami melakukan reformasi terhadap kawasan kepulauan itu," ujar Anies.
Anies membangun Pasar Induk di Kepulauan Seribu. Negara menanggung mulai dari biaya pergeseran logistik.
"Di situ (Pasar Induk) tapi tidak boleh retail yang belanja di situ hanya warung supaya warung di Kepulauan Seribu tidak mati," ucap Anies.
Anies juga mengaku menyediakan kapal di Kepulauan Seribu supaya memudahkan mobilitas masyarakat. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu juga bercerita soal menjangkau Pulau Sebira yang terletak paling utara.
"Dulu kalau pakai kapal itu 8 jam sampai 10 jam kapal tradisional, dengan kita bangun pakai kapal dari kami itu 2 jam sudah sampai ke Pulau Sebira," kata Anies.
Anies menuturkan perekonomian masyarakat kita meningkatkan usai dibantu mulai dari mendirikan pasar induk hingga ketersediaan kapal dari pemerintah. Hal ini ditunjukkan dengan permintaan masyarakat Kepulauan Seribu untuk disediakan ATM.
"Ini menggambarkan peredaran perekonomian sehingga sekarang butuhnya ATM," ucap Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))