Jakarta: Kubu pasangan capres dan cawapres nomor urut 1
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) mengusulkan semua pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden untuk cek langsung sistem IT Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini guna memastikan tak ada kecurangan pada sistem tersebut.
"Sebaiknya memang tim IT ketiga paslon datang ke KPU. Mereka buka sistemnya, forensik sama-sama agar sistem IT KPU dipercaya publik," kata Deputi Hubungan Antarlembaga Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Putra Jaya Husain di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Februari 2024.
Menurut Putra, menyambangi kantor
KPU juga untuk membongkar sistem teknologinya. Karena saat ini muncul dugaan kecurangan pada data yang termuat di aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Timnas AMIN juga telah melakukan analisis kajian tim IT forensik secara internal. Pada formulir C1 yang didokumentasikan pada salah satu TPS di DKI Jakarta, perolehan suara Anies-Muhaimin sebesar 108.
Sementara, Prabowo-Gibran sebesar 74, dan Ganjar-Mahfud sebesar 16 suara. Tetapi, saat konversi data ke sistem
KPU dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), jumlah suara Prabowo-Gibran menjadi 748 suara.
"Apakah dilakukan oleh officer IT KPU, atau dilakukan petugas resmi KPU, atau dilakukan pihak lain di luar KPU yang bisa terobos IT itu dan melakukan perubahan (data)? Tentu kita harus dapat keterangan dari tim KPU dan kami bersedia untuk melakukan forensik," ucap Putra.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))