Jakarta: Ucapan Amien Rais yang akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir jika Muhammadiyah dianggap sebagai angin lalu. Amien disebut tak memiliki kewenangan menggiring warga Muhammadiyah bersikap di Pilpres 2019.
"Halah, jewer-jewer. Enggak usah didengar itu," kata Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat, 23 November 2018.
Menurutnya, Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada warganya untuk memilih di Pilpres 2019. Hal tersebut sesuai dengan Muktamar Muhammadiyah di Ujung Pandang pada 1971.
"Jadi itu serahkan saja pada warganya, (warga muhammadiyah) sebagai warga negara. Tapi jangan golput," tegas Maarif.
Baca: Muhammadiyah Tak Tersinggung Ucapan Amien Rais
Harusnya, kata Maarif, Muhammadiyah menegakkan hasil muktamar tersebut. Tak ada urusan dengan Amien Rais, meskipun dia adalah mantan ketua umum.
Sebagai salah satu ormas sipil tertua, Maarif menyebut Muhammadiyah sudah menjaga marwahnya. Lebih lanjut, ia juga menyoal kapasitas Amien.
Sebab tak ada yang berhak menentukan arah Muhammadiyah, selain Ketua Umum Haedar Nashir. "Dulu (Amien), sekarang enggaklah. Sekarang Haedar tokoh sentralnya, bukan Amien bukan saya, tapi Haedar," kata Maarif.
Artinya, kata dia, Muhammadiyah harus mengikuti kepemimpinan saat ini. Sebab Haedar merupakan pemimpin yang sah dan diputuskan bersama, bukan Amien. "Sehingga dia apa, pegang kendali fungsi, itu kan ketua yang sekarang ini," kata Maarif.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))