Jakarta: Kunjungan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke hotel tempat peristirahatan panitia kampanye salah satu Pasangan Calon (Paslon) Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024 dikritisi. Hal itu dinilai sebagai bentuk pelajaran ketidakpatuhan penyelenggara negara dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.
"Sebagai bentuk ketidakpatuhan penyelenggara negara terburuk sepanjang sejarah," kata Manajer Program Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil kepada
Media Indonesia, Minggu, 11 Februari 2024.
Jokowi dinilai selalu bermain-main dengan netralitas penyelenggara negara. Hal itu terlihat sejak
Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres).
“Dari awal, sejak anaknya menjadi cawapres, Jokowi kan memang selalu bermain-main diwilayah ketidaknetralan ini," ungkap dia.
Sikap tidak netral Jokowi tak hanya berkaitan dengan Pilpres. Menurut dia, Kepala Negara juga menggelar pertemuan dengan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (
PSI) yang merupakan peserta Pemilu 2024 dan juga partai pendukung
Prabowo-Gibran.
"Beberapa kali juga ikut aktivitas pertemuan terbatas PSI,” ujar dia.
Presiden Jokowi menyambangi Hotel Fairmont, Jakarta, yang menjadi tempat berkumpul kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, pada Sabtu malam, 10 Februari 2024. Jokowi beralasan kedatangannya untuk mengantarkan cucunya.
"Ya seharian saya momong cucu, malamnya saya anterin ke yang punya anak," kata Jokowi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))