Jakarta: Koalisi pasangan bakal capres-cawapres,
Anies Baswedan dan
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, diusulkan berjuluk Koalisi PBNU. Namun kepanjangan dari PBNU yang dimaksud bukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukmanul Khakim menjelaskan, PBNU merupakan akronim dari Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan RI, dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Saya mengusulkan nama koalisi NasDem-PKB: Koalisi PBNU. Koalisi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945," kata dia saat dikonfirmasi Medcom.id, Kamis, 7 September 2023.
Menurut Lukman, Anies dan Cak Imin memiliki komitmen kuat terhadap Pancasila serta UUD 1945. Keduanya juga menjunjung pluralisme.
"Komitmen terhadap kebhinekaan dan pluralisme, komitmen terhadap NKRI sebagai negara kesatuan yang tidak tergantikan oleh apapun, baik yang mewacanakan khilafah maupun negara federal, juga komitmen terhadap UUD 1945 sebagai konstitusi," ujar Lukman.
Ia juga yakin penggunaan nama Koalisi PBNU supaya masyarakat tak terprovokasi dengan isu-isu tak benar. Karena nama itu menegaskan Anies-Cak Imin berkomitmen terhadap kepentingan bangsa.
"Sekaligus agar masyarakat jangan gampang termakan provokasi dengan isu-isu yang tidak benar, Anies-Gus Imin tokoh nasional sekaligus pemimpin yang komit terhadap NKRI dan siap menjaga dan mengawal kepentingan nasional (national interest)," ucap Lukman.
Ia berharap nama koalisi itu direstui. Karena PBNU juga membantah anggapan Anies pro khilafah.
"Tentu ini jawaban bagi yang selama ini sangsi, apalagi belakangan muncul black campaign yang menyerang Mas Anies seolah pro khilafah," ujar Lukman.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))