Jakarta: Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari membantah pihaknya telah mematok hasil
Pemilu 2024 sejak awal. Menurutnya, pemilu digelar secara langsung, sehingga tidak mungkin KPU menentukan perolehan hasil Pemilu 2024 sebelum pemungutan suara dilakukan.
"Yang menentukan perolehan suara adalah suara pemilih yang menggunakan hak pilih pada hari-H pemungutan suara," ujar Hasyim di Kantor KPU, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024.
Pernyataan itu disampaikannya menanggapi pernyataan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengenai adanya dugaan penguncian suara sebelum pelaksanaan Pemilu 2024. Menurut Hasyim, KPU juga tidak dapat mengontrol berapa jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya saat pemilu.
Ia menegaskan penghitungan suara hasil
Pemilu 2024 dilakukan berdasarkan perolehan suara pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing yang direkapitulasi secara berjenjang manual.
"Kalau ada informasi, pernyataan, atau kabar seperti itu,
KPU membantah ya. Bahwa KPU tidak pernah mematok, tidak pernah mengunci, tidak pernah menargetkan partai tertentu, pasangan calon tertentu sejak awal harus sekian sejak awal," ungkapnya.
Sebelumnya, Mahfud menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Pernyataan Hasto itu terkait adanya algoritma yang sengaja mengunci suara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 itu di angka 17 persen.
Menurut Mahfud, dugaan itu sudah tersebar bahkan sebelum hari-H pemungutan suara pada 14 Februari lalu. "Sebelum pemungutan suara isu itu sudah ada. Sudah dikunci sekian dan angkanya persis, tinggal nanti pembuktiannya saja," ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))