Jakarta: Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai keberadaan
lembaga survei tidak memberikan sumbangsih terhadap peningkatan demokrasi. Hasil
survei hanya menggiring opini masyarakat.
"Alih-alih meningkatkan kualitas pemilu, cenderung menggiring opini masyarakat agar adanya upaya untuk mewujudkan praktik pelaksanaan pilpres satu putaran," ujar Ray dalam diskusi bertajuk Gerakan Untuk Indonesia Adil dan Demokratis, di Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 23 November 2023.
Ray menjelaskan sebagian besar lembaga survei memiliki hubungan dengan calon presiden (capres). Lembaga tersebut kerap dibayar untuk menyurvei elektabilitas capres dan cawapres.
Ray menekankan tidak etis lembaga survei yang dibayar, mempublikasikan hasil jajak pendapatnya ke masyarakat. Ia meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memberikan aturan yang jelas terhadap keberadaan lembaga survei.
"Apakah itu diatur atau tidak, saya kira lebih kepada etis moralitas, (lembaga yang) dibiayai kandidat tertentu diumumkan, sedikit banyak dapat pengaruhi pemilih," terangnya.
Kritik terhadap lembaga survei pernah juga dilontarkan oleh Setara Institute. Lembaga survei diajak kembali ke muruahnya sebagai instrumen pengetahuan dan teknologi penyerap aspirasi masyarakat.
"Hari-hari ini publik disuguhi hasil survei tentang elektabilitas capres (calon presiden) dan cawapres (calon wakil presiden) yang semakin tidak masuk akal," kata Ketua Badan Pengurus Setara Institute Ismail Hasani dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 November 2023
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))