Jakarta: Lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (
PSI) dicurigai. Salah satu kecurigaan yang timbul yaitu permainan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Imparsial, Gufron Mabruri menyampakan kecurigaan tersebut timbul karena penghentian proses pleno terbuka tentang
rekapitulasi suara secara manual di tingkat Kecamatan. Serta penghentian Sirekap Komisi Pemilihan Umum (
KPU).
“Sebab hal itu menguatkan kecurigaan publik bahwa Pemilu 2024 telah dibajak oleh rezim Jokowi,” kata Gufron saat dikutip dari
Media Indonesia, Minggu, 3 Maret 2024.
Dia menyampaikan lonjakan suara yang diperoleh PSI dinilai tak masuk akal. Partai pimpinan Kaesang Pangerap, menjadi satu-satunya peserta
Pemilu 2024 yang mengalami lonjakan dalam kurun waktu dan rentang persentase suara masuk yang sama.
Partai yang dipimpin anak bungsu Jokowi itu mendulang nyaris 400 ribu suara dalam waktu sangat cepat. Hingga Sabtu, 2 Maret 2024, total suara PSI sudah mencapai 3,13 persen, mendekati ambang batas parlemen (
parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
Padahal, dalam pantauan Koalisi Masyarakat Sipil, hasil real count dari 530.776 tempat pemungutan suara (TPS) per Senin, 26 Februari 2024, suara PSI hanya sebesar 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
“Bagi Koalisi Masyarakat Sipil, lonjakan presentase suara PSI di saat data suara masuk di atas 60 persen itu tidak lazim dan tidak masuk akal,” ungkap dia
Gufron mendesak DPR RI agar menggunakan hak konstitusional mereka untuk membongkar kejahatan Pemilu pada Pemilu 2024. Hal itu bisa dilakukan dengan Hak Angket.
Selain itu, Koalisi juga merekomendasikan kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan konsolidasi. Serta terus memassifkan tekanan publik dan seruan moral untuk menghentikan despotisme dan dinasti politik rezim, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
“Serta kooptasi kekuasaan politik dan tata kelola pemerintahan negara yang anti demokrasi dan semakin menjauh dari cita-cita proklamasi Republik,” ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))