?Jakarta: Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Jakarta, Ujang Komarudin meyakini rencana pertemuan
Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto akan terealisasi. Menurutnya, jika dua elite itu bertemu, bukan berarti menjadi penanda pertikaian Presiden
Joko Widodo dengan Megawati selesai.
"Urusan Megawati dengan Jokowi itu lain lagi persoalan," kata Ujang?, Kamis, 18 April 2024.
Wacana mempertemukan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terus digaungkan oleh elite-elite politik kedua kubu. Saat ini pertemuan keduanya paling santer diklaim bakal digelar usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 pada 22 April mendatang.
Ujang mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati menurutnya hanya soal waktu. Sementara itu, hubungan Jokowi dan Megawati memang sedang tidak baik.
Dia meyakini eksistensi Jokowi di kubu Prabowo bukan penghalang bagi keduanya bertemu. Itu karena hubungan Prabowo dengan Megawati cukup baik.
Prabowo pada 2009 pernah menjadi calon wakil presiden saat pemilihan presiden berpasangan dengan Megawati. Lalu pada 2014 dan 2019, Prabowo bertarung dengan Jokowi yang diusung PDI Perjuangan, hubungan Megawati dan Prabowo tetap baik.
Atas dasar itu, Ujang meyakini keretakan hubungan Jokowi dan Megawati tidak akan berpengaruh pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Baik Megawati dan Prabowo dinilai memiliki sikap negarawan yang bisa saling menghargai dan menghormati.
"Sejauh ini ada upaya Prabowo mengajak PDI Perjuangan masuk dalam pemerintahan, soal mau bergabung atau tidak urusan lain. Keduanya juga punya sikap saling menghargai dan menghormati," kata Ujang.?
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))