Malang: Komisi Pemilihan Umum (
KPU) Kabupaten Malang, Jawa Timur, baru saja menyelesaikan proses sortir dan lipat surat suara untuk Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024. Saat ini KPU mulai melakukan proses setting dan packing logistik pemilu sebelum kemudian didistribusikan ke tempat pemungutan suara (TPS).
Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika, mengatakan proses setting dan packing logistik pemilu ini sudah berjalan sejak 20 Januari 2024 lalu. Logistik pemilu ini nantinya akan dikemas untuk didistribusikan ke 7.761 TPS yang ada di Kabupaten Malang.
"Packing dari kami sendiri, KPU, untuk memploting dimasukkan ke dalam kotak, sesuai alokasi tiap kota. Packing per TPS, per surat suara, dilakukan petugas KPU sendiri," kata Marhaendra di Malang, Rabu, 24 Januari 2024.
Proses setting dan packing ini dilakukan di gudang logistik pemilu yang berlokasi di Gudang Bulog, Jalan Raya Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Untuk proses setting dan packing ini, KPU Kabupaten Malang melibatkan 45 orang pekerja.
Logistik pemilu ini dikemas ke dalam kotak. Mulai dari surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, surat suara DPR RI, surat suara DPD RI, surat suara DPRD Provinsi Jawa Timur, surat suara DPRD Kabupaten Malang, tinta, segel, sampul, formulir C hasil bentuk salinan plano, bantalan, dan lain sebagainya.
"Distribusi logistik pemilu masih nanti sekitar Februari, H-3 pencoblosan lah. Jadi paling lambat H-1 itu sudah ada di TPS. Kita kan nggak mungkin terlalu lama kotak itu ada di kecamatan, paling awal ya H-2 sampai H-3 pemungutan," jelasnya.
Mahardika memastikan bahwa distribusi logistik pemilu bakal dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kendaraan mobil boks. Hal itu juga untuk menghindari kerusakan logistik pemilu yang bisa disebabkan oleh cuaca hujan.
"Pengiriman menggunakan kendaraan dengan mobil boks tertutup, dilapisi plastik di setiap pengiriman dan lain-lain," ungkapnya.
Dia mengaku logistik Pemilu 2019 lalu didistribusikan ke TPS oleh pihak ketiga yaitu PT Pos Indonesia (Persero). Untuk Pemilu 2024, ia masih belum bisa memastikan pihak ketiga yang melakukan distribusi logistik.
"Pada Pemilu 2019 sempat ada kecelakaan, surat suara yang sudah dipacking sedemikian rupa bocor. Ya namanya force majeure ya, 2024 kita harap bisa lebih aman," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))