Jakarta: Dinamika politik dinilai bakal dinamis usai
Mahkamah Konstitusi (MK) memutus sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satunya terkait partai politik (parpol) yang akan menjadi oposisi atau koalisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (
Prabowo-Gibran).
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie menyakini bakal ada
parpol yang berperan sebagai oposisi. Sebab, mustahil semua parpol bergabung ke koalisi pemerintahan.
"Tidak akan pernah terjadi semua gabung pemerintah. Oposisi akan tetap ada," kata Jerry kepada
Medcom.id, Senin, 22 April 2024.
Jerry mengatakan ada sejumlah kemungkinan soal sosok oposisi. Salah satu yang terkuat, yakni
PDI Perjuangan.
"(Ketua Umum PDIP) Megawati (Soekarnoputri) sulit ke koalisi Prabowo-Gibran karena ada SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," ujar dia.
Jerry merujuk pada perang dingin antara Megawati dengan SBY. SBY sempat menjadi menteri Megawati namun belakangan menjadi rival politik dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2004. SBY menang dalam kontestasi tersebut.
"Kemudian kemarin yang mengajukan diri sebagai amicus curiae hanya Megawati," papar dia.
Jerry menyebut partai yang berpotensi menjadi oposisi berikutnya ialah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu diramalkan sulit merapat ke pemerintah.
"Karena ada Partai Gelora dan Fahri Hamzah di sana. Kecuali mereka sudah tidak lagi berpikir soal masa lalu dan perpecahannya," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))