Jakarta: Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustiyati (Ninis) menilai sistem
pemilu proporsional tertutup dapat menumbuhkan kader jenggot. Dirangkum dari berbagai sumber, maksudnya adalah kader yang lebih dekat ke elite partai, bukan masyarakat.
"Kalau kita pakai proporsional tetutup artinya ada istilahnya kadernya itu kader jenggot gitu, kader yang mengakarnya ke atas, ke elite bukan ke masyarakat," kata Ninis dalam diskusi bertajuk 'Sistem Proporsional Terbuka: Upaya Menjaga Kedaulatan Rakyat' di Fraksi
NasDem, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 Juni 2023.
Ia menuturkan pada sistem proporsional tertutup berpotensi sulitnya muncul sosok yang kritis di internal partai. Sebab, mereka yang sudah ada di nomor urut jadi, adalah sosok yang memiliki kedekatan dengan elite partai.
"Menyebabkan tingginya ketergantungan terhadap individu pimpinan partai politik," ucap Ninis.
Sementara itu, proporsional terbuka dapat memberikan peluang kader parpol untuk tetap memiliki daya tawar yang baik dari kecenderungan pemaksaan elite atau pimpinan partai. Masyarakat juga lebih mengenal sosok kader tersebut.
"Apalagi jika kader memiliki hubungan yang lebih baik dengan konstituennya," ujar Ninis.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))