Malang: Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01,
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengkritisi hasil survei yang menyebutkan Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024 bakal berjalan satu putaran saja. Menurutnya hasil pilpres hanya bisa dibuktikan pada hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.
"Saya nggak yakin hanya satu putaran. Kalau ada survei yang memaksakan kehendak itu, menurut saya sih penggiringan," katanya saat acara Slepet Imin di Cemara Ballroom, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 9 Februari 2024.
Cak Imin mengaku survei elektabilitas hanyalah sebuah indikator. Seluruh lembaga survei akan diuji pada saat hari pencoblosan. "Ya kita tunggu saja. Apakah itu penggiringan, apakah itu persepsi. Kita akan lihat saja, survei kan hanya indikator. Bukti konkritnya ya coblosan," jelasnya.
Sebagai informasi hasil survei terbaru elektabilitas Pilpres 2024 yang dikeluarkan Poltracking Indonesia mencatat bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul di Jawa Timur (Jatim). Pasangan dengan nomor urut 2 itu memiliki perolehan 60,1 persen.
Di posisi kedua, menyusul pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 17,2 persen. Lalu pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan 14,9 persen. Ada 7,8 persen responden yang tidak tahu/tidak jawab.
Disinggung soal hasil survei tersebut, Cak Imin mengaku tak masalah. Sebab ia optimis bahwa hasil pemilihan akan memuaskan bagi pasangan AMIN.
"(Survei Jatim tertinggal) itu surveinya siapa, kan tergantung surveinya. Kita tunggu 14 Februari hasilnya, Insyaallah bagi AMIN memuaskan," tegasnya.
Di sisi lain, Muhaimin menegaskan apabila pasangan AMIN bakal menggunakan metode kampanye yang sama apabila maju ke putaran kedua. Bahkan AMIN bakal menambah segmentasi khusus untuk dialog publik.
"Pasti semua metode kampanye ini kita gunakan. Salah satunya Slepet, Desak bahkan kolaborasi Slepet dan Desak. Bahkan yang kita belum bisa laksanakan, seperti kemarin ada permintaan segmentasi khusus profesi itu salah satunya, segmentasi khusus peternak, Slepet dan Desak di bidang tertentu," terangnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))