Ngotot Jadi King Maker, Jokowi Diprediksi Hadapi Jalan Terjal
Direktur Eksekutif Kedai Kopi Hendri Satrio dalam Crosscheck Metrotvnews.com, Minggu, 20 Agustus 2023.
Jakarta: Direktur Eksekutif Kedai Kopi Hendri Satrio menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) kukuh cawe-cawe dalam pemilihan calon presiden (capres). Jokowi diprediksi bakal mengalami jalan terjal bila tetap pada sikapnya.
"Sudah diingatkan Ibu Mega(wati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan) tapi kemudian dipaksakan menjadi King Maker. Akhirnya dia berhadapan dengan politikus-politikus canggih Indonesia," kata Hendri dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Keukeuh Jadi King Maker, Jokowi Kini Berhadapan dengan Partai Sendiri?' Minggu, 20 Agustus 2023.
Hendri mengatakan peringatan itu muncul pada 21 April 2023. Kala itu, Megawati memberi amanat kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP.
"Itu peringatan pada Jokowi bahwa yang punya tiket saya (Megawati), bukan Jokowi," papar dia.
Kendati begitu, Jokowi mengeyel dan tetap cawe-cawe. Hal itu terbukti dari sejumlah relawan Jokowi yang mendukung Prabowo Subianto.
"Kemudian koalisi partai politik yang tegak lurus pada dirinya juga anak buah dalam kabinet (pindah ke Prabowo). (Contohnya) Zulkifli Hasan (Ketua Umum Partai Amanat Nasional)," jelas Hendri.
Hendri meyakini Megawati memerhatikan setiap langkah Jokowi. Megawati disebut memberi serangan balik secara tersirat menjelang sidang umum MPR pada 16 Agustus 2023.
"Megawati memperbaiki dasinya Firli Bahuri (Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi). Itu kode luar biasa. Jadi memang momen Jokowi harus hati-hati," tutur dia.
Hendri meramalkan Jokowi dan Megawati segera bertemu. Kemudian, membicarakan keputusan-keputusan yang terlihat di publik meski tidak diumumkan.
"Misalnya sangat mungkin MK (Mahkamah Konstitusi) tidak memenuhi permintaan pemohon menurunkan usia capres dan cawapres," ucap dia.
Permohonan itu tadinya digadang-gadang untuk membuat anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, bisa memenuhi syarat usia minimal. Santer terdengar wacana Gibran menjadi cawapres.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
"Sudah diingatkan Ibu Mega(wati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan) tapi kemudian dipaksakan menjadi King Maker. Akhirnya dia berhadapan dengan politikus-politikus canggih Indonesia," kata Hendri dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Keukeuh Jadi King Maker, Jokowi Kini Berhadapan dengan Partai Sendiri?' Minggu, 20 Agustus 2023.
Hendri mengatakan peringatan itu muncul pada 21 April 2023. Kala itu, Megawati memberi amanat kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP.
"Itu peringatan pada Jokowi bahwa yang punya tiket saya (Megawati), bukan Jokowi," papar dia.
| Baca juga: Banyak Curhat, Pidato Kenegaraan Jokowi Dinilai Minim Substansi |
Kendati begitu, Jokowi mengeyel dan tetap cawe-cawe. Hal itu terbukti dari sejumlah relawan Jokowi yang mendukung Prabowo Subianto.
"Kemudian koalisi partai politik yang tegak lurus pada dirinya juga anak buah dalam kabinet (pindah ke Prabowo). (Contohnya) Zulkifli Hasan (Ketua Umum Partai Amanat Nasional)," jelas Hendri.
Hendri meyakini Megawati memerhatikan setiap langkah Jokowi. Megawati disebut memberi serangan balik secara tersirat menjelang sidang umum MPR pada 16 Agustus 2023.
"Megawati memperbaiki dasinya Firli Bahuri (Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi). Itu kode luar biasa. Jadi memang momen Jokowi harus hati-hati," tutur dia.
Hendri meramalkan Jokowi dan Megawati segera bertemu. Kemudian, membicarakan keputusan-keputusan yang terlihat di publik meski tidak diumumkan.
"Misalnya sangat mungkin MK (Mahkamah Konstitusi) tidak memenuhi permintaan pemohon menurunkan usia capres dan cawapres," ucap dia.
Permohonan itu tadinya digadang-gadang untuk membuat anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, bisa memenuhi syarat usia minimal. Santer terdengar wacana Gibran menjadi cawapres.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
BERITA TERKAIT
