Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Biak Numfor, Papua, kekurangan surat suara untuk pelaksanaan Pemilu 2019. Jumlahnya mencapai 32.006 lembar.

Komisioner KPU Yan Mathias Morin mengungkapkan, kekurangan 32 ribu itu terdiri dari 2.033 lembar surat suara belum datang dan 30.299 lembar rusak. Dia menuturkan, surat suara yang rusak lantaran adanya goresan tinta pada surat suara calon anggota legislatif (caleg) dan adanya gambar foto calon DPD RI yang tidak berwarna.

"Data kekurangan surat suara sudah dilaporkan untuk dapat diganti sebelum proses pengiriman ke panitia pemungutan suara di kampung dan kelurahan," kata Yan Mathias di Biak seperti dilansir dari Antara, Senin, 25 Maret 2019.

Yan Mathias berharap, laporannya segera dieksekusi. Sehingga bisa segera dilakukan penyortiran dan pelipatan. Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Biak Simon Mandowen, mengaku telah menerima laporan berita acara terkait kekurangan dan kerusakan surat suara pemilu serentak di KPU Biak tersebut. 

Simon meminta kepada KPU Biak untuk memusnahkan surat suara yang rusak itu untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan di lapangan. "Ya Bawaslu sudah mencatat data kekurangan surat suara pemilu serentak untuk dapat diganti," ujarya.

Terpisah, Sekretaris KPU Biak Agus Filma mengatakan secara administrasi kekurangan surat suara pemilu serentak telah dibuatkan berita acara dan dilaporkan ke KPU Pusat. Ia juga berharap sama untuk segera diganti oleh KPU Pusat.
  
"Harapan kami, surat suara yang kurang dapat segera diganti. Sehingga, proses penyortiran bisa tepat waktu sebelum pendistribusian ke PPS dan panitia pemilihan distrik," imbuhnya.

Pemungutan suara akan dilakukan 22 hari lagi tepatnya pada Rabu, 17 April 2019. Pemilih akan melakukan pencoblosan untuk lima jenis surat suara, yakni untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((LDS))