Jakarta: Hilangnya foto Ganjar Pranowo bersama elite
PDIP Mariarar Siratit di akun instagram pribadinya menimbulkan banyak spekulasi. Ganjar sendiri tak tahu menahu atas hilangnya postingan itu.
Kegaduhan ini dinilai membuktikan adanya friksi tersebunyi di tubuh PDIP. Kemudian, ketidaktahuan
Ganjar atas terhapusnya postingan tersebut dinilai bukti tak berdaulat penuh atas kebebasan berpendapat dirinya.
“Secara real ini makin menegaskan bahwa Ganjar ini sudah kehilangan dirinya dia, dia kehilangan sosok bahwa apapun itu, harusnya dia sudah siap dengan media sosial, dengan apa yang sudah diposting,” kata Pengamat Politik Citra Institute, Efriza dalam keterangannya, Selasa, 10 Oktober 2023.
Diketahui hubungan Maruarar dengan fungsionaris PDIP tak harmonis. Pada Pileg 2019 lalu misalnya, daerah pemilihan (dapil) Maruarar yang sebelumnya Sumedang, Majalengka, Subang dipindah ke Kota Bohor dan Cianjur. Kemudian sdapun isu yang santer, saat pembentukan kabinet Indonesia Maju, Ara sapaan karibnya yang disiapkan Jokowi menjadi menteri, terpaksa hilang karena terhalang restu dari Ketum PDIP
Megawati.
Unggahan Ara-Ganjar bahkan terlihat hanya dalam hitungan jam. Hal tersebut memberikan sinyal politik internal PDIP tak sejalan dengan Maruarar Sirait.
“Itu membuktikan bahwa Ganjar itu tidak punya independensi diri, tidak punya jiwa yang kuat dalam hal penentuan, dia seperti orang yang plin-plan, untuk foto saja tidak bisa melakukan itu,” sambungnya.
Efriza melanjutkan, adanya kejadian hilangnya foto tersebut, dinilai sebagai sikap Ganjar yang memandang sebelah mata Ara di kancah perpolitikan nasional. Ia menegaskan, jika posisi Ara dalam kontestasi menuju Pilpres 2024 tidak begitu memberikan dampak yang signifikan bagi Ganjar.
“ini artinya ada fenomena kekhawatiran yang tinggi dari Ganjar, dia menghapus (foto) di media sosialnya sementara Maruarar Ini kan tokoh, tokoh informal, di taruna Merah Putih, tokoh anak muda dan dia juga senior partai kan ayahnya jadi tidak sembarangan,” tuturnya.
“Dan ketika hal seperti itu jelas sekali, mempersepsikan bahwa posisi Maruarar itu terkesan tidak terlalu penting buat Ganjar,” imbuhnya.
Maka dari itu, Efriza meyakini adanya keadaan tersebut memantik adanya friksi di dalam tubuh PDIP. Ia menambahkan, friksi itu bisa berakibat fatal kepada Ganjar dan juga langkahnya menatap Pilpres 2024 mendatang.
“Tentu ini imbasnya panjang, efek kekecewaannya Ara ya, apalagi Ara sudah memuji kan, sudah menunjukkan simpatiknya tapi ternyata tidak berbalas, malah setelah itu dihapus kan. Itulah kalau membuktikan kalau di PDIP itu sekarang itu Ganjar itu sempit dukungan dari kawan – kawannya,” jelas Efriza.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WHS))