Jakarta: Presiden terpilih Joko Widodo diyakini telah mengantongi nama kandidat untuk Kabinet Kerja Jilid II. Namun sebelum nama-nama itu dibeberkan, petahana akan menimbang pendapat ketua umum partai koalisi.
"Tinggal menunggu masukan-masukan dari partai. Masukan dari tokoh, relawan, semua akan memberikan masukan," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, saat dihubungi, Senin, 1 Juli 2019.
Karding punya keyakinan Jokowi tak perlu diajari 'berenang'. Artinya, selama lima tahun memimpin, petahana tentu punya proyeksi bagaimana baiknya pemerintahan di periode kedua. Termasuk konfigurasi pembantunya.
"Soal pembicaraan berapa jumlahnya, siapa dapat apa, jujur saya belum dapat informasinya soal itu," tegas dia.
Namun yang jelas, perumusan menteri tak jauh dari prioritas ke depan di visi misi Jokowi. Misalnya penguatan Sumber Daya Manusia. Karding menyebut ada penguatan di Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi untuk prioritas ini.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan juga bakal dikuatkan. Namun Karding tak menjelaskan penguatan tersebut, apakah diganti menterinya atau tidak.
"Ini harus dapat perhatian yang lebih serius dari pak Jokowi," beber dia.
Selanjutnya, penguatan di bidang ekonomi untuk menggenjot surplus neraca perdagangan. Karding menyebut Jokowi pasti akan memperkuat kementerian di bidang ini, terutama untuk membuka lapangan kerja.
Terakhir, yakni penguatan persatuan Indonesia. Karding melihat beredarnya ideologi selain Pancasila semakin santer. Di sisi lain, pemerintah harus menekan hal ini. Sehingga diperlukan penguatan kementerian terkait, seperti Kemenag dan Kominfo.
"Ini yang bakal jadi perhatian khusus di samping meneruskan pembangunan infrastruktur untuk efektivitas pembangunan," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((EKO))