Jakarta: Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan memastikan kesalahan input data C1 ke sistem penghitungan suara (Situng) hanya terjadi di sembilan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 813.350 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. 

"Tidak banyak ya, (ada) sembilan. Nah sembilan itu tidak banyak dibandingkan 810 ribuan TPS," ujar Wahyu saat dihubungi, Jakarta, Minggu, 21 April 2019. 

Wahyu juga menegaskan kesalahan input tersebut murni kesalahan dan kelalaian petugas atau human error. Bukan disengaja untuk menguntungkan atau merugikan pihak tertentu.

"Itu human error sehingga bisa saja fakta menunjukkan entry untuk 01, juga ada yang keliru entry ke 02. Itu faktanya," urainya.

Sebelumnya, KPU mengakui sempat ada perbedaan data suara pada formulir C1 di sejumlah daerah dengan situng yang tertera di laman resmi KPU. Ada sembilan TPS di tujuh provinsi yang salah menginput data C1 ke situng KPU. 

Kesembilan TPS tersebut di TPS 17 Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian di TPS 3 Desa Gonjak, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.

Kemudian di TPS 93 Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, DKI Jakarta, Jakarta Timur. Di TPS 25 Kelurahan Banjarnegoro, Kecamatan Martoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. TPS 7, Kelurahan Rojoimo, Kecamatan Wonosobo, Jawa Tengah.

Selanjutnya di TPS 39 Kelurahan Cipete, Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten. TPS 15 Desa Cibadak, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. TPS 10 Kelurahan Laksamana, Dumai, Provinsi Riau. Serta TPS 6 Kelurahan Lesane, Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((HUS))