Jakarta: Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Lena Maryana, menyesalkan perusakan atribut Partai Demokrat di Riau. Lena menegaskan TKN tak menginginkan insiden itu terjadi.
"Tentu saja perusakan ini tidak dibenarkan undang-undang," tegas Lena di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 17 Desember 2018.
Lena meyakini PDI Perjuangan juga tidak menginginkan adanya peristiwa itu. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sempat jadi tertuduh pada insiden ini.
Baca: Baliho dan Bendera Partai Demokrat di Riau Dirusak
Ia meyakini semua pihak menginginkan kampanye damai. Publik pun harus menjaga suasana kondusif penyelenggaraan pesta demokrasi.
"TKN sudah selalu mengingatkan kampanye saat ini, sampai nanti jelang pencoblosan, adalah kampanye yang sifatnya mengedukasi pemilih," ucap dia.
Lena mafhum kekecewaan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Politikus PPP juga itu bisa merasakan apa yang menjadi kekecewaan Presiden ke-6 Indonesia itu.
"Kami pun sedih dan marah juga jika diperlakukan seperti itu," sesal dia.
Baca: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Perusak Atribut Partai
TKN Jokowi-Ma'ruf, kata dia, mendukung polisi mengusut kasus tersebut. Dalang perusakan perlu dipublikasikan agar isu tidak menjadi liar.
"Mereka yang melakukan perusakan harus diambil tindakan," tegas Lena.
Perusakan bendera dan spanduk Partai Demokrat yang terpasang di ruas jalan Kota Pekanbaru, Riau, dirusak orang tak dikenal. SBY menemukan sisa spanduk, Sabtu, 15 Desember pagi. SBY mendapat laporan dan langsung melihat lokasi.
"Ternyata benar baliho dirobek serta bendera partai dibuang ke selokan. Saya sangat menyayangkan kejadian ini," ujar SBY di Pekanbaru, Sabtu, 15 Desember 2018.
SBY kemudian meminta semua jajarannya menurunkan atribut partai maupun ucapan selamat datang atas kunjungannya ke Riau. Ia memilih mengalah daripada menyaksikan harga diri mereka dinjak-injak.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OJE))