Jakarta: Pimpinan Pusat (PP)
Muhammadiyah berharap masyarakat tidak bersikap apatis dan pasif terhadap politik. Namun, Muhammadiyah tidak mengharamkan bagi masyarakat yang mengambil pilihan golput alias golongan putih dalam Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengatakan Muhammadiyah tidak pernah menginstruksikan warganya memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam kontestasi
Pilpres 2024. Sikap Muhammadiyah adalah netral, tapi tetap mengarahkan warganya untuk berpartisipasi di Pemilu 2024.
"Dalam pengertian kita tidak boleh apatis, pasif, dan tidak boleh golput. Walaupun bagi Muhammadiyah golput itu tidak haram, mungkin levelnya baru makruh saja," ujar Mu'ti di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2023.
Baca Juga: Tim Hukum Anies-Muhaimin Temukan Kecenderungan Pelanggaran Masuk TSM |
Mu'ti menegaskan mengajaran dan mengajak masyarakat untuk golput adalah haram. Selain dilarang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, golput dinilai dapat memicu sikap antipati terhadap proses demokrasi.
Alih-alih menganjurkan memilih kandidat tertentu, Muhammadiyah cenderung mengajak warganya melihat program yang ditawarkan, tak sekadar personal calon.
Mu'ti juga mengingatkan warga jangan sampai menjadi bucin atau budak cinta atas pilihan masing-masing. "Karena bucin kemudian tidak ada ruang untuk kita ini bisa bertoleransi dengan mereka yang aspirasi politiknya berbeda dengan kita," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))