Jakarta:
PDI Perjuangan menegaskan politik di Indonesia bersifat dinamis. Hal itu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyikapi langkah Partai Golkar mendukung pencalonan
Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu, 13 Agustus 2023.
Sebelumnya,
Golkar sepakat membentuk tim teknis bersama PDI Perjuangan pada 28 Juli 2023. Tim teknis tersebut dibentuk guna menjajaki kerja sama kedua partai di
Pilpres 2024.
"Itu kan politik, politik itu dinamis, cair ya. Bahkan tidak ada jaminan juga partai politik yang sudah menjalin kerja sama," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.
Wakil Ketua
MPR itu menlai hal wajar bila ada perubahan haluan sikap politik. Terpenting, kata dia, kerja sama politik yang dijalin tidak harus melalui kawin paksa.
"Karena yang penting bagi kami sebuah kerjasama politik itu dasarnya harus kesukarelaan, keikhlasan, kehendak bersama tidak boleh ada kawin paksa ya. Sehingga harus satu sama lain saling bekerja sama," ucap Basarah.
Tim Teknis dibentuk dalam pertemuan Ketua Umum (Ketum) Golkar
Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDI Perjuangan
Puan Maharani. Tim ini bakal membahas hal-hal terkait wacana koalisi kedua partai di Pilpres 2024.
Tim teknis dari Golkar diisi Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng. Sedangkan dari PDIP yakni Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Namun, Golkar bermanuver bersama PAN. Kedua partai ituresmi mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 melalui deklarasi bersama pada 13 Agustus 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))