medcom.id, Pacitan: Ratusan nelayan di wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, memastikan tidak menggunakan hak pilih pada Pemilu 9 April alias golput. Para nelayan daerah asal kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu memilih melaut daripada mempergunakan hak suara mereka.
"Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pacitan sudah sosialisasi agar kami mencoblos, tapi kami tetap tidak akan datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Nanti sore kami akan berangkat melaut," kata Ikhsan, 31, nelayan di Pantai Temperan Pacitan, Selasa (8/4/2014).
Menurut Ihsan, ratusan nelayan di Pacitan umumnya pendatang dari Situbondo, Banyuwangi, Makassar (Sulsel), Cilacap (Jateng), dan Maluku. Mereka biasa melaut untuk mencari ikan di Samudera Hindia dan di sekitar laut-laut di Kabupaten Pacitan.
Para nelayan ini tetap bekerja seperti biasa dan tidak pulang kampung untuk mencoblos dan tidak akan memberikan hak pilih. Mereka mengaku lebih memilih bekerja, melaut, dan mendapatkan upah daripada pulang untuk mencoblos dengan mengeluarkan biaya besar.
"Saya sudah masuk daftar pemilih tetap (DPT), tapi tidak ikut mencoblos. Lebih baik bekerja saja, biar dapat uang. Kalau saya pulang, begitu juga teman-teman ini, biaya kami tanggung besar. Ya, lebih baik melaut," ujar Sadi, 34, nelayan lain di Pacitan yang mengaku asal Makassar.
Seorang nelayan dari Maluku, Bram, mengatakan tidak mungkin untuk mencoblos. "Kami juga diberitahu dari KPU, bisa mencoblos di Pacitan asal membawa persyaratan surat apa itu," ujarnya.
Ketua KPU Kabupaten Pacitan Damhudi mengatakan, dari pemilu ke pemilu sikap nelayan pendatang memilih melaut daripada mencoblos. "Upaya sudah kami lakukan maksimal. Seperti sosialisasi dan difasilitasi bila ada yang minta. Tapi sampai saat ini belum ada yang mau. Sehingga kami pun tidak bisa berbuat banyak atas sikap mereka itu," kata Damhudi. (Sunarwoto)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((HNR))