medcom.id, Semarang: Pemilih di Jawa Tengah pada pemilu 2014 berkecenderungan menganggap pemimpin hasil Pemilu 2009 tidak jujur, sehingga pada pemilu mendatang pemilih lebih cenderung kepada calon anggota legislatif (caleg) yang masih baru dan segar.
"Dengan kondisi ini mengindikasikan bahwa semua parpol dan caleg baik yang baru maupun yang lama pada Pemilu 2014 mimiliki potensi yang sama," kata Direktur Pusat Kajian Otonomi Daerah dan Kajian Publik (Puskodak) Fisik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Susilo Utomo kepada
Media Indonesia di Ruang Jurusan Pemerintahan Fisip Undip Semarang, Minggu (6/4).
Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku pemilih Jawa Tengah terhadap Pemilu 2014, kata Susilo, menggunakan metode sampel bertingkat dengan jumlah responden sebanyak 2.400 orang yang tersebar di 10 Daerah Pemilihan (Dapil) diketahui bahwa meskipun parpol merupakan peserta pemilu, namun ada kecenderungan pemilih lebih berorientasi pada figur caleg daripada afiliansi parpol.
Sedangkan peluang parpol baru, menurut Susilo, sama dengan parpol lama, hal itu juga terjadi pada Pemilu 2009 di mana Partai Gerindra sebagai partai politik peserta pemilu baru. "Semua parpol mempunyai kwesempatan dan peluang yang sama, hanya untuk parpol baru jika landasan yang dibangun cukup kuat akan menghasilkan suara yang cukup signifikan," tambahnya.
Anggapan ketidakjujuran caleg lama, ujar Susilo, akan memberikan peluang kepada caleg yang baru, bahkan kecenderungan pemilih menggantungkan pada caleg yang lebih segar akan memberikan peluang sama pula dengan caleg lama, bahkan tidak menutup kemungkinan parpol baru maupun caleg baru akan dapat mencuri suara dan mempermalukan peserta lama.
Berdasarkan hasil penelitian, kata Susilo, kecenderungan pemilih akan mempertimbangkan figur daripada parpol terlihat dari hasil penelitian mengenai karakter pemilih itu dikategorikan dalam figur caleg (25,5%), hubungan keluarga (12,4%), kedekatan karena caleg blusukan (11,9%), kesamaan parpol (11,8%) dan sisanya lain-lain (27%). (Akhmad Safuan/Haryanto)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((HNR))