Jakarta: Saat memperhatikan botol oli mesin, maka akan ditemui sejumlah kode-kode yang harus diperhatikan. 2 kode yang harus diperhatikan dengan seksama adalah SAE dan API Service.
SAE merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineer yang berfokus kepada standar kekentalan oli secara global. Semakin kecil angka SAE maka semakin encer oli tersebut di kondisi tertentu. Oli encer lebih bagus karena membuat kerja mesin lebih enteng, bertenaga, dan irit bahan bakar.
Contohnya oli dengan kode SAE 0W-20 yang banyak dipakai oleh mesin mobil berkubikasi kecil saat ini. Kode ini menunjukkan oli tersebut memiliki kekentalan SAE 0 di suhu dingin dan memiliki kekentalan SAE 20 di suhu panas.
Ini artinya oli tersebut tahan terhadap cuaca dingin seperti di pegunungan dan tidak membuatnya mengental yang bisa menyulitkan sirkulasi di mesin. Sedangkan angka di belakang kode merupakan tingkat kekentalan oli saat mesin beroperasi. Semakin encer, maka semakin enteng tarikan mesin yang membuatnya lebih bertenaga dan irit bahan bakar.
Selain itu, perhatikan juga API Service merupakan singkatan dari American Petroleum Institute. Ini adalah institusi yang mengatur penetapan kualitas tingkat kemampuan oli untuk menjaga performa mesin. Kualitas oli mesin diklasifikasikan berdasarkan jenis, masa pakai, teknologi, dan parameter lainnya.
Pada kode API Service, huruf pertama setelah API biasanya menunjukkan jenis mesin. Mesin bensin dilambangkan kode S, sementara mesin diesel oleh huruf C.
Huruf di belakang kode mesin menjelaskan tentang tipe oli, apakah terbaru atau tipe lama. Semakin baru sebuah oli, maka kode alphabetnya akan semakin mendekati Z.
Contohnya API SG dan API SN. Keduanya adalah jenis oli untuk mesin bensin. Tetapi API SG adalah oli untuk mobil keluaran lebih lawas, sementara API SN digunakan pada mobil keluaran lebih baru. Mobil keluaran lama tidak dianjurkan untuk menggunakan oli keluaran terbaru karena mesinnya tidak dirancang untuk menerima tingkat kekentalan oli yang sama.
Jakarta: Saat memperhatikan botol oli mesin, maka akan ditemui sejumlah kode-kode yang harus diperhatikan. 2 kode yang harus diperhatikan dengan seksama adalah SAE dan API Service.
SAE merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineer yang berfokus kepada standar kekentalan oli secara global. Semakin kecil angka SAE maka semakin encer oli tersebut di kondisi tertentu. Oli encer lebih bagus karena membuat kerja mesin lebih enteng, bertenaga, dan irit bahan bakar.
Contohnya oli dengan kode SAE 0W-20 yang banyak dipakai oleh mesin mobil berkubikasi kecil saat ini. Kode ini menunjukkan oli tersebut memiliki kekentalan SAE 0 di suhu dingin dan memiliki kekentalan SAE 20 di suhu panas.
Ini artinya oli tersebut tahan terhadap cuaca dingin seperti di pegunungan dan tidak membuatnya mengental yang bisa menyulitkan sirkulasi di mesin. Sedangkan angka di belakang kode merupakan tingkat kekentalan oli saat mesin beroperasi. Semakin encer, maka semakin enteng tarikan mesin yang membuatnya lebih bertenaga dan irit bahan bakar.
Selain itu, perhatikan juga API Service merupakan singkatan dari American Petroleum Institute. Ini adalah institusi yang mengatur penetapan kualitas tingkat kemampuan oli untuk menjaga performa mesin. Kualitas oli mesin diklasifikasikan berdasarkan jenis, masa pakai, teknologi, dan parameter lainnya.