5 Adaptasi yang Harus Dilakukan Pemilik Mobil Listrik Baru

Jakarta: Kehadiran mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia, dengan berbagai merek dan model, membuat banyak pemilik mobil listrik baru di Indonesia. Meski dari segi model tidak berbeda jauh dengan mobil konvensional, tetapi konsumen harus melakukan adaptasi menggunakan mobil listrik.   Tim Medcom.id mendapatkan kesempatan untuk mengendarai mobil listrik Nissan Leaf dan berkeliling di Jabodetabek selama beberapa hari. Tester driver Medcom.id kemudian merangkum ada 5 adaptasi yang harus dimiliki dan pengemudi mobil listrik   1. Mengetahui Lokasi Soket Pengecasan Baterai Pengemudi mobil biasanya sudah hafal bahwa posisi lubang bensin ada di sisi belakang mobi, baik di kiri dan kanan. Sedangkan untuk mobil listrik, tidak semua soket untuk pengisian baterai ada di belakang.   Di mobil listrik yang digunakan oleh tester driver Medcom.id, soket ini berada tepat di atas grill. Pengemudi bisa membuka tutup soket ini dengan menggunakan tombol di sisi kanan setir atau menekan tombol yang ada di remot mobil.     2. Mengetahui Soket yang Digunakan Di Mobil Selain mengetahui lokasi soket, pemilik dan pengemudi juga harus mengetahui jenis soket uang digunakan. Di Indonesia, hingga sekarang ini belum menghadirkan regulasi untuk menyeragamkan soket mobil listrik.   Di Leaf yang digunakan, tersedia 2 jenis soket untuk pengisian daya. Untuk charger portable dan wallbox dengan daya AC menggunakan soket Tipe 2 dan untuk fast charging dengan daya DC menggunakan soket model Chademo.   Sebagai perbandingan di mobil listrik Hyundai Ioniq, soket untuk daya DC menggunakan soket model Combined Charging System (CSS). Jadi jangan lupa dihafalkan model soketnya.   3. Tidak ada Suara Starter Mobil Adaptasi pertama ketika masuk ke dalam kabin dan menghidupkan mobil adalah tidak adanya proses starter mobil. Ketika tombol start/stop dan pedal rem diinjak, maka mobil sudah siap untuk digunakan.   Sebagai tanda mobil sudah siap digunakan, terdapat lambang mobil dengan panah kedua arah di bawahnya yang hidup. Menandakan mobil sudah siap untuk maju atau mundur, sesuai dengan kebutuhan perjalanan pengemudi.     4. Kabin yang Hening Tanpa Suara mesin Mulai dari perjalanan hingga selama perjalanan, tidak terdengar suara atau getaran mesin di kabin mobil. Mobil terasa hening apabila penumpang tidak menghidupkan perangkat audio di kabin.   Meski tidak berpengaruh secara signifikan namun nuansa ini cukup baru bagi pengemudi. Diharapkan pengemudi tetap fokus mengemudi meski kabin terbilang senyap, dan tidak mengantuk ketika mengemudi.   5. Tenaga yang Agresif Kalau Anda berpikir bahwa performa mobil listrik lemot maka Anda salah besar. Tenaga mobil listrik sangat galak dan responsif.   Leaf dibekali dengan motor listrik berkode EM57 yang dikawinkan dengan baterai lithium-ion berkapasitas 40 kWh. Nah, dari perpaduan itu mobil listrik ini mampu melontarkan tenaga maksimal hingga 148 daya kuda dan torsi puncak 320 Nm.   Kalau kita bandingkan dengan Honda City Hatchback dan Toyota Yaris yang sama-sama bermodel hatchback 1.500 cc, perbedaan tenaga yang dihasilkan tergolong signifikan. City Hatchback hanya mampu menghasilkan tenaga 119 daya kuda dan torsi 145 Nm, dan Yaris hanya hasilkan tenaga 105 daya kuda dan torsi 140 Nm.