Jakarta; Musim liburan sekolah diprediksi berlangsung mulai akhir Juni hingga awal Juli. Memasuki periode ini, para orang tua yang sedang melakukan work from home (WFH) dapat memanfaatkannya dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama anak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memperkenalkan anak konsep merawat kendaraan.
Aktivitas ini dapat menjadi kesempatan para orang tua untuk memberikan edukasi awal tentang berkendara serta aturan lalu lintas kepada anak. Mulai dari mengenalkan ban, orang tua juga dapat mengenalkan bagian-bagian penting kendaraan, seperti kemudi, lampu depan, gauge, suspensi, dan rem. Tujuannya membangun pemahaman dasar anak tentang cara kerja mobil serta hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
“Anak-anak perlu dikenalkan sedini mungkin tentang pola pikir keamanan dalam berkendara, karena suatu hari, mereka akan menjadi generasi pengguna jalan berikutnya. Faktor perilaku dalam berkendara juga akan berkontribusi besar terhadap keamanan mereka dan pengguna jalan lainnya. Pada momen ini anak bisa perlahan diperkenalkan aturan dasar berkendara, termasuk merawat ban agar memenuhi standar keamanan saat digunakan,” terang National Sales Manager PCR (Passenger Car Radial) PT. Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono, melalui keterangan resminya.
Lantas kegiatan apa saja yang bisa dilakukan oleh orang tua dan anak dalam melakukan kegiatan pemeriksaan mobil?
1. Fungsi Ban
Agar mudah dipahami anak, ban berfungsi untuk mempertahankan dan mengubah arah mobil ketika berkendara. Kemudian tentang pola alur ban yang bentuknya bermacam-macam, orang tua dapat menjelaskan bahwa alur berfungsi untuk menghasilkan kemampuan gesekan yang sesuai dengan medan jalan, mengendalikan mobil ketika mengerem, dan menghindarkan mobil dari tergelincir. Terakhir, ban juga berfungsi sebagai penyerap guncangan, sehingga saat melewati jalanan berlubang, kondisi di dalam mobil tidak terpengaruh.
2. Kualitas Ban
Orang tua juga dapat mengajak anak-anak melakukan pengecekan kualitas ban dengan memeriksa kondisi keausan telapak dan tekanan angin ban. Apriyanto mengungkapkan banyak pemilik atau pengemudi mobil seringkali tidak cermat melihat perbedaan ban dalam kondisi normal dengan ban yang sudah aus. Orang tua dapat memberikan pengertian kepada anak jika kondisi ban yang sudah aus namun dipaksakan untuk tetap dipakai, maka mobil rentan mengalami kecelakaan dan membahayakan keselamatan di jalan.
3. Cara Mengganti Ban
Untuk menambah pengetahuan dan melatih skill atau keterampilan anak, Anda dapat menunjukkan langsung bagaimana cara mengganti ban, dilanjutkan dengan menunjukan letak penyimpanan ban cadangan dan dongkrak dalam mobil. Perlihatkan juga pada anak titik dongkrak yang aman mobil, mengingat titik dongkrak ini memiliki posisi yang berbeda-beda pada setiap tipe mobil.
4. Periksa Mesin Mobil
Bagi para orang tua dengan anak-anak yang sudah memasuki usia remaja seperti 14-17 tahun, Anda dapat mengajarkan mereka materi yang lebih kompleks seperti pemeriksaan komponen mesin mobil. Orang tua dapat mengajarkan dan meminta anak untuk secara langsung mempraktekkan cara pengecekan kadar oli pada mesin atau letak pengisian aki. Kemudian, orang tua juga dapat mengenalkan pada mereka perkakas yang sering digunakan dalam perbaikan mesin mobil, seperti sekrup, obeng dan kunci socket.
5. Komponen yang berkaitan dengan ban
Selain mengenalkan bagian-bagian dan fungsi ban mobil, para orang tua juga dapat mengenalkan komponen lain yang berkaitan erat dengan ban seperti suspensi dan rem. Anak-anak dapat mempelajari ketika mobil melewati jalanan berlubang, kerja ban mobil juga didukung oleh suspensi yang berfungsi sebagai peredam kejut untuk meminimalisir guncangan.
Sementara rem untuk memperlambat dan menghentikan laju mobil juga tak kalah penting. Kinerja rem pada mobil juga harus senantiasa diperhatikan untuk menghindari pengemudi dan penumpang dari bahaya kecelakaan, apalagi saat berkendara dengan laju cepat atau saat melewati turunan yang tajam di jalanan. Untuk itu orang tua dapat mengingatkan pentingnya berkendara dengan kecepatan yang wajar, menjaga jarak, dan menghindari pengereman mendadak.
Jakarta; Musim liburan sekolah diprediksi berlangsung mulai akhir Juni hingga awal Juli. Memasuki periode ini, para orang tua yang sedang melakukan work from home (WFH) dapat memanfaatkannya dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama anak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memperkenalkan anak konsep merawat kendaraan.
Aktivitas ini dapat menjadi kesempatan para orang tua untuk memberikan edukasi awal tentang berkendara serta aturan lalu lintas kepada anak. Mulai dari mengenalkan ban, orang tua juga dapat mengenalkan bagian-bagian penting kendaraan, seperti kemudi, lampu depan, gauge, suspensi, dan rem. Tujuannya membangun pemahaman dasar anak tentang cara kerja mobil serta hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
“Anak-anak perlu dikenalkan sedini mungkin tentang pola pikir keamanan dalam berkendara, karena suatu hari, mereka akan menjadi generasi pengguna jalan berikutnya. Faktor perilaku dalam berkendara juga akan berkontribusi besar terhadap keamanan mereka dan pengguna jalan lainnya. Pada momen ini anak bisa perlahan diperkenalkan aturan dasar berkendara, termasuk merawat ban agar memenuhi standar keamanan saat digunakan,” terang National Sales Manager PCR (Passenger Car Radial) PT. Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono, melalui keterangan resminya.
Lantas kegiatan apa saja yang bisa dilakukan oleh orang tua dan anak dalam melakukan kegiatan pemeriksaan mobil?
1. Fungsi Ban
Agar mudah dipahami anak, ban berfungsi untuk mempertahankan dan mengubah arah mobil ketika berkendara. Kemudian tentang pola alur ban yang bentuknya bermacam-macam, orang tua dapat menjelaskan bahwa alur berfungsi untuk menghasilkan kemampuan gesekan yang sesuai dengan medan jalan, mengendalikan mobil ketika mengerem, dan menghindarkan mobil dari tergelincir. Terakhir, ban juga berfungsi sebagai penyerap guncangan, sehingga saat melewati jalanan berlubang, kondisi di dalam mobil tidak terpengaruh.