Jakarta - Banyak pengguna kendaraan listrik menganggap bahwa jarak tempuh dari mobil listrik yang dimilikinya, terkadang tidak sesuai dengan klaim pabrikan. Bahkan ada yang hanya bisa menggunakan 70 persen dari klaim 100 persen jarak tempuhnya.
Jika Sobat Medcom adalah satu dari pengguna mobil listrik yang mengalami hal tersebut, sini kumpul dan wajib memahami beberapa hal berikut. Mengingat cara berkendara mobil listrik dengan mobil berbahan bakar, tentu sangat berbeda dan ada klausul yang diberikan untuk klaim tersebut.
1. Kondisi Jalan
Wajib dipahami bahwa, kondisi jalan tentu sangat berpengaruh terhadap konsumsi energi dari baterai mobil listrik. Misalnya jalan berlubang, naik turun, berlumpur dan sebagainya juga bisa membuat baterai bekerja lebih keras.
2. Kondisi Cuaca
Hal kedua yang patut dipahami adalah kondisi cuaca ekstrem. Misalnya kondisi panas atau sangat dingin, bisa membuat baterai bekerja ekstra agar bisa membuat kendaraan bekerja optimal. Hal ini tentu juga akan mempengaruhi konsumsi energi di baterai.
3. Gaya Mengemudi
Cara menginjak pedal gas, penggunaan fitur seperti AC, dan kecepatan berkendara sangat berpengaruh terhadap jarak tempuh. Kian agresif cara Sobat Medcom berkendara mobil tersebut, maka akan semakin besar juga konsumsi energi dari baterai yang dibutuhkan.
4. Kondisi Baterai
Umur baterai dan suhu pengoperasian juga berperan penting. Baterai yang sudah tua atau beroperasi di suhu ekstrem akan memiliki daya tahan yang lebih rendah.
5. Fitur Hiburan
Penggunaan fitur hiburan, sistem bantuan pengemudi, dan fitur lain yang memerlukan daya juga dapat mengurangi jarak tempuh. Apalagi terkadang secara tidak sadar, memanfaatkan fitur-fitur tersebut sesuka hati.
6. Fitur Pendingin Kabin
Fitur pendingin kabin atau AC juga membutuhkan energi yang cukup besar dari baterai kendaraan. Fitur ini membutuhkan energi untuk memutar kompresor AC dan juga kipas pendingin.
7. Penggunaan Fitur Seat Ventilated
Bukan hanya pendingin kabin, namun fitur pendingin jok juga akan membuat konsumsi energi di baterai jadi lebih cepat. Sehingga dibutuhkan cara khusus agar penyetelan level pendingin di jok tidak bekerja terlalu tinggi.
Jakarta - Banyak pengguna
kendaraan listrik menganggap bahwa jarak tempuh dari
mobil listrik yang dimilikinya, terkadang tidak sesuai dengan klaim pabrikan. Bahkan ada yang hanya bisa menggunakan 70 persen dari klaim 100 persen jarak tempuhnya.
Jika
Sobat Medcom adalah satu dari pengguna mobil listrik yang mengalami hal tersebut, sini kumpul dan wajib memahami beberapa hal berikut. Mengingat cara berkendara mobil listrik dengan mobil berbahan bakar, tentu sangat berbeda dan ada klausul yang diberikan untuk klaim tersebut.
1. Kondisi Jalan
Wajib dipahami bahwa, kondisi jalan tentu sangat berpengaruh terhadap konsumsi energi dari baterai mobil listrik. Misalnya jalan berlubang, naik turun, berlumpur dan sebagainya juga bisa membuat baterai bekerja lebih keras.
2. Kondisi Cuaca
Hal kedua yang patut dipahami adalah kondisi cuaca ekstrem. Misalnya kondisi panas atau sangat dingin, bisa membuat baterai bekerja ekstra agar bisa membuat kendaraan bekerja optimal. Hal ini tentu juga akan mempengaruhi konsumsi energi di baterai.
3. Gaya Mengemudi
Cara menginjak pedal gas, penggunaan fitur seperti AC, dan kecepatan berkendara sangat berpengaruh terhadap jarak tempuh. Kian agresif cara Sobat Medcom berkendara mobil tersebut, maka akan semakin besar juga konsumsi energi dari baterai yang dibutuhkan.
4. Kondisi Baterai
Umur baterai dan suhu pengoperasian juga berperan penting. Baterai yang sudah tua atau beroperasi di suhu ekstrem akan memiliki daya tahan yang lebih rendah.
5. Fitur Hiburan
Penggunaan fitur hiburan, sistem bantuan pengemudi, dan fitur lain yang memerlukan daya juga dapat mengurangi jarak tempuh. Apalagi terkadang secara tidak sadar, memanfaatkan fitur-fitur tersebut sesuka hati.
6. Fitur Pendingin Kabin
Fitur pendingin kabin atau AC juga membutuhkan energi yang cukup besar dari baterai kendaraan. Fitur ini membutuhkan energi untuk memutar kompresor AC dan juga kipas pendingin.
7. Penggunaan Fitur Seat Ventilated
Bukan hanya pendingin kabin, namun fitur pendingin jok juga akan membuat konsumsi energi di baterai jadi lebih cepat. Sehingga dibutuhkan cara khusus agar penyetelan level pendingin di jok tidak bekerja terlalu tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)