Jakarta - Pemicu seseorang menjadi mudah emosi saat berkendara di jalan raya, faktornya cukup beragam, mulai dari karakter bawaan pengemudi atau bisa juga kondisi mental atau fisik pengemudi sedang tak stabil. Sementara kalau faktor lain biasanya datang dari kendaraannya sendiri, seperti kondisi mesin mobil kurang baik karena jarang service berkala, sampai karena kelelahan.
Ya orang yang lelah seringkali tidak dapat menjaga emosi karena bawaannya ingin segera beristirahat. Orang yang gagal menjaga emosi mudah terpancing atas masalah apapun yang ada di depan matanya, bahkan ketika salah sekalipun. Alhasil, pengemudi tersebut menjadi over acting yang pada akhirnya bertikai dengan pengguna jalan lainnya.
“Kekerasan di jalan atau road rage merupakan perilaku yang sehrusnya tidak dilakukan kepada pengguna jalan lainnya. Seperti penghinaan kasar, ancaman fisik, atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengguna jalan lain. Bahkan kalau sudah tidak terbendung dapat berujung penganiayaan,” jelas Marketing Division Head Auto2000, Minggu (26/5/2024), Nur Imansyah Tara.
1. Rencanakan Perjalanan
Siapkan waktu sebelum perjalanan. Jangan pergi dengan terburu-buru atau dalam waktu yang terbatas. Ini bisa memicu adrenalin dan membuat Anda mudah terpancing emosi. Pilih rute perjalanan yang paling optimal dengan mempelajari peta digital.
2. Istirahat Tidur yang Cukup
Tubuh yang bugar dapat membantu seseorang lebih tenang mengambil keputusan. Pastikan sudah tidur cukup minimal 6 jam di malam hari sebelum berkendara hari ini. Jangan ragu untuk beristirahat kalau sudah menempuh waktu 2 jam supaya tubuh bugar kembali.
3. Jangan Egois di Jalan
Anda wajib mematuhi marka jalan dan gunakan lajur sesuai kebutuhannya. Termasuk tidak berjalan lambat di jalur cepat (lane hogger) sehingga mengganggu laju kendaraan lain yang lebih cepat. Tanamkan sikap bahwa jalan adalah milik umum sehingga Anda tidak boleh bersikap egois.
4. Dilarang Bermain Ponsel Saat Mengemudi Mobil
Gadget dilarang karena seringkali Anda tidak sadar akan pergerakan kendaraan kalau ada gangguan fokus pikiran. Alhasil menjadi tidak waspada dan membuat orang lain terganggu bahkan tersulut emosinya.
5. Konsisten di Jalan
Banyak kasus mau belok ke kanan tapi justru menyalakan lampu sein ke kiri, atau pindah lajur seenaknya tanpa memperhatikan situasi. Ada pula yang berjalan terlalu pelan di jalan yang tidak padat namun sulit untuk didahului. Jika diabaikan, Anda akan membuat orang lain marah karena merasa terganggu.
6. Gunakan Isyarat Seperlunya
Perhatikan interval dan intensitas memakai lampu jauh dan klakson, kalau terlalu cepat atau banyak terindikasi Anda pengemudi agresif. Posisikan diri AutoFamily sebagai orang yang mendengarkan suara klakson pengemudi lain, pasti sangat tidak nyaman kalau terlalu berisik.
7. Patuhi Aturan Lalu Lintas
Karena tidak sabaran, Anda melanggar lampu lalu lintas yang masih menyala merah. Bisa saja tidak celaka, namun bisa menyulut emosi orang lain. Atau sengaja melawan arah demi mempersingkat waktu tempuh yang berujung pertikaian. Dengan alasan apapun, tindakan tersebut tidak dibenarkan.
8. Jaga Kondisi Mobil
Nah kondisi emosi tak stabil juga bisa dipicu oleh masalah pada mobil. Pastikan servis berkala di bengkel resmi atau kepercayaan untuk menjaga kondisi mobil. Mobil yang tidak dalam kondisi prima dapat membuat Anda mudah kesal dan emosian. Akibatnya, begitu ada masalah dengan orang lain, sifat mudah emosi langsung muncul.
Jakarta - Pemicu seseorang menjadi mudah emosi saat berkendara di jalan raya, faktornya cukup beragam, mulai dari karakter bawaan pengemudi atau bisa juga kondisi mental atau fisik pengemudi sedang tak stabil. Sementara kalau faktor lain biasanya datang dari kendaraannya sendiri, seperti kondisi mesin mobil kurang baik karena jarang service berkala, sampai karena kelelahan.
Ya orang yang lelah seringkali tidak dapat menjaga emosi karena bawaannya ingin segera beristirahat. Orang yang gagal menjaga emosi mudah terpancing atas masalah apapun yang ada di depan matanya, bahkan ketika salah sekalipun. Alhasil, pengemudi tersebut menjadi over acting yang pada akhirnya bertikai dengan pengguna jalan lainnya.
“Kekerasan di jalan atau road rage merupakan perilaku yang sehrusnya tidak dilakukan kepada pengguna jalan lainnya. Seperti penghinaan kasar, ancaman fisik, atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengguna jalan lain. Bahkan kalau sudah tidak terbendung dapat berujung penganiayaan,” jelas Marketing Division Head Auto2000, Minggu (26/5/2024), Nur Imansyah Tara.
1. Rencanakan Perjalanan
Siapkan waktu sebelum perjalanan. Jangan pergi dengan terburu-buru atau dalam waktu yang terbatas. Ini bisa memicu adrenalin dan membuat Anda mudah terpancing emosi. Pilih rute perjalanan yang paling optimal dengan mempelajari peta digital.
2. Istirahat Tidur yang Cukup
Tubuh yang bugar dapat membantu seseorang lebih tenang mengambil keputusan. Pastikan sudah tidur cukup minimal 6 jam di malam hari sebelum berkendara hari ini. Jangan ragu untuk beristirahat kalau sudah menempuh waktu 2 jam supaya tubuh bugar kembali.
3. Jangan Egois di Jalan
Anda wajib mematuhi marka jalan dan gunakan lajur sesuai kebutuhannya. Termasuk tidak berjalan lambat di jalur cepat (lane hogger) sehingga mengganggu laju kendaraan lain yang lebih cepat. Tanamkan sikap bahwa jalan adalah milik umum sehingga Anda tidak boleh bersikap egois.
4. Dilarang Bermain Ponsel Saat Mengemudi Mobil
Gadget dilarang karena seringkali Anda tidak sadar akan pergerakan kendaraan kalau ada gangguan fokus pikiran. Alhasil menjadi tidak waspada dan membuat orang lain terganggu bahkan tersulut emosinya.
5. Konsisten di Jalan
Banyak kasus mau belok ke kanan tapi justru menyalakan lampu sein ke kiri, atau pindah lajur seenaknya tanpa memperhatikan situasi. Ada pula yang berjalan terlalu pelan di jalan yang tidak padat namun sulit untuk didahului. Jika diabaikan, Anda akan membuat orang lain marah karena merasa terganggu.
6. Gunakan Isyarat Seperlunya
Perhatikan interval dan intensitas memakai lampu jauh dan klakson, kalau terlalu cepat atau banyak terindikasi Anda pengemudi agresif. Posisikan diri AutoFamily sebagai orang yang mendengarkan suara klakson pengemudi lain, pasti sangat tidak nyaman kalau terlalu berisik.
7. Patuhi Aturan Lalu Lintas
Karena tidak sabaran, Anda melanggar lampu lalu lintas yang masih menyala merah. Bisa saja tidak celaka, namun bisa menyulut emosi orang lain. Atau sengaja melawan arah demi mempersingkat waktu tempuh yang berujung pertikaian. Dengan alasan apapun, tindakan tersebut tidak dibenarkan.
8. Jaga Kondisi Mobil
Nah kondisi emosi tak stabil juga bisa dipicu oleh masalah pada mobil. Pastikan servis berkala di bengkel resmi atau kepercayaan untuk menjaga kondisi mobil. Mobil yang tidak dalam kondisi prima dapat membuat Anda mudah kesal dan emosian. Akibatnya, begitu ada masalah dengan orang lain, sifat mudah emosi langsung muncul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)